MERAUKE | Karantina Papua Selatan siap mengawal program food estate di Kabupaten Merauke dan pengembangan kawasan energi pangan melalui program nasional yang telah ditetapkan Presiden RI di wilayah ujung timur Indonesia.
Dukungan pengawasan program food estate di Merauke ini disampaikan Kepala Karantina Papua Selatan, Cahyono, dalam keterangannya kepada media ini, Sabtu (20/4/2024).
Melalui program Presiden ini, kata Cahyono, salah satu titik konsentrasi yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan pada sektor Pertanian di Merauke, Papua Selatan, adalah perluasan lahan sawah dan pengembangan tanaman tebu yang cukup potensial untuk dikembangkan.
“Dapat dipastikan kedua program ini akan memberikan dampak positif bagi pemerintah pusat dan daerah, tentunya juga bagi masyarakat Papua Selatan,” ujarnya.
“Peran strategis karantina adalah memastikan setiap bibit yang masuk dalam kondisi sehat dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK),” ungkap Cahyono, saat mendampingi Menteri Pertanian RI di Merauke.
Dia menyebutkan food estate tebu di Merauke merupakan proyek strategis nasional (PSN) guna mendukung ketersediaan gula nasional dan penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar nabati nantinya.
“Dalam Perpres Nomor 40 tahun 2023, road map percepatan swasembada meliputi peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 ton per hektare melalui praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan tebang muat angkut,” jelasnya.
Ditambahkan, Karantina Papua Selatan secara rutin berkoordinasi dengan PT. GPA terkait pembibitan yang saat ini sedang dalam masa percobaan tanam.
“Kemudian kita mengawasi tempat pengasingan dan pengamatan (Singmat) sebagai area melihat perkembangan bibit yang berasal dari kultur jaringan,” tandas Cahyono.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis