Kolaborasi Freeport dan Pemkab Tekan Malaria dan Stunting, 5000 Rumah akan Disemprot IRS

waktu baca 3 menit
(Dari kiri), Director, Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob, Pemilik rumah yang disemprot IRS, EVP Technical Services, Christopher E. Zimmer, dan Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMIKA, Seputarpapua.com | PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika, USAID, Wahana Visi, juga Internasional SOS menekan angka kasus malaria dan stunting di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Peluncuran program kerjasama ini ditandai dengan pemberian kelambu, juga pengenalan program makanan sehat bagi bayi dan balita yang digelar di Puskesmas Mapurujaya, Kamis (18/6/2024).

Selain itu, dilakukan juga penyemprotan insektisida atau yang disebut Indoor Residual Spraying (IRS) oleh Plt Bupati Mimika Johannes Rettob dan Executive Vice President Technical Services PTFI Christopher E. Zimmer di rumah warga di depan Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur.

Director, Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma yang hadir dalam kegiatan menyampaikan komitmen PTFI dalam menangani malaria.

Dikatakan, PTFI sudah melakukan komitmen berantas malaria sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan adanya Malaria Center yang didirikan Freeport sejak tahun 1996 atau 28 tahun lalu.

“Kita cukup punya keseriusan yang tinggi terkait dengan (Penanganan) malaria, karena ini tidak hanya berkaitan dengan karyawan kita, tapi juga dengan lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Claus melanjutkan, komitmen PTFI tidak hanya untuk malaria tetapi juga dalam penanganan stunting.

“PTFI juga punya komitmen yang sama mendorong bagaimana stunting ini kita kurangi, karena menjadi isu nasional,” ujarnya.

Dikatakan, dalam beberapa kunjungan pejabat pusat ke Mimika selalu ditanyakan bagimana penanganan stunting. Untuk itu Claus berharap, integrasi penanganan malaria tidak hanya menjadi program tetapi ini menjadi gerakan melawan malaria dan stunting.

Selanjutnya, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob memberikan apresiasi kepada PTFI dan beberapa pihak lain demi mendukung penurunan stunting dan malaria.

“Hari ini (pencanangan kerja sama,red) adalah sesuatu yang luar biasa dimana kita selama ini selalu kerja parsial atau terpisah, tapi kini kita bekerjasama, terima kasih buat PTFI dan USAID” ucapnya.

John sapaan akrab Plt Bupati Mimika berharap kerjasama yang dilakukan tidak hanya menjadi upacara seremonial saja tetapi juga dilakukan dan dipraktekkan.

Manager Comunitty Health Development (CHD) PT Freeport Indonesia, Daniel Perwira menyatakan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2022 ditemukan angka stunting dan malaria di Mimika masih tinggi, bahkan malaria menjadi tantangan kesehatan besar di Mimika, sehingga dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat mengurangi angka kasus kejadian.

“Pengendalian malaria dan stunting merupakan tanggungjawab semua pihak,” katanya.

Sejalan dengan hasil Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022, program pengendaliam Malaria menargetkan 3 desa di Pesisir dan 5 di wilayah kota.

Dalam penanganannya, tim penanganan malaria akan mengunjungi lebih dari 5000 rumah untuk melakukan penyemprotan IRS, usaha lainnya adalah dengan pengendalian nyamuk atau mencegah perkembangbiakan jentik, melakukan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan kelambu, lotion anti nyamuk, serta memakai pakai panjang dan tidak keluar rumah di jam tertentu dimana nyamuk malaria aktif.

Editor:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version