Pembebasan Pilot, Sebby Sambom Tuding Egianus Kogoya Pengkhianat

waktu baca 2 menit
Sebby Sambom (Kiri) dan Egianus Kogoya (Kanan)

TIMIKA, Seputarpapua.com | Juru Bicara (Jubir) Komando Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom berang atas pembebasan Pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera Egianus Kogoya, pimpinan TPNPB Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Nduga.

Sebby mengungkapkan, proses pembebasan pilot tersebut tidak sesuai dengan proposal yang telah dikeluarkan oleh Komnas TPNPB.

“Pada 20 Agustus 2024 Panglima Egianus Kogoya video call dengan Juru Bicara Komnas TPNPB Tuan Sebby Sambom, dimana saat itu Panglima Egianus mengatakan kalau Juru bicara dengan tim bisa jemput pilot tolong segera keluarkan proposal dan menjemput (pilot),” katanya dalam keterangan audio yang diterima media ini Sabtu (21/9/2024).

“Maka kami (Komnas TPNPB) sudah melakukan sesuai permintaannya dengan mengeluarkan proposal sampai dengan mengirim surat ke Sekretaris Jendral PBB untuk meminta fasilitasi,” ungkapnya..

Menurut Sebby, Pemerintah Selandia Baru sudah menyetujui proposal yang mereka ajukan dan menunggu tanggapan dari Pemerintah Indonesia, bahkan Sebby mengaku, seluruh pihak terkait pembebasan dari mancanegara mendukung proposal itu.

“Kami sudah membangun semua jaringan komunikasi tingkat tinggi juga diplomasi melalui fasilitator kami dari Asia, Eropa, Amerika, Australia dan Selandia Baru, semua sudah kita lakukan,” katanya.

Namun Sebby mengaku terkejut dengan langkah yang diambil Egianus Kogoya dengan kelompoknya yang membebaskan pilot.

“Mengejutkan dengan Egianus dan kelompoknya mengkhianati Komnas TPNPB yang ditugaskan bekerja keras siang malam, kami anggap ini mengkhianati,” tegasnya.

Sebby bahkan menyebut, Egianus Kogeya dan kelompoknya yang selama ini mengklaim diri sebagai anggota TPNPB pengecut karena sudah menyerahkan pilot.

“Pada hari ini tanggal 21 September 2024 membuktikan bahwa mereka adalah kelompok pengecut, mereka menyerahkan diri kepada TNI-Polri dengan memyerahkan Pilot kepada mereka (TNI-Polri) itu artinya mereka tunduk kepada TNI-Polri, yang kami anggap musuh,” tegasnya.

Sebby bahkan mencurigai Egianus dan kelompoknya, menyerahkan pilot melalui keluarganya yang menjadi negosiator atau pemberi tawaran, menerima uang suap dari Pemerintah Indonesia.

“Kami mencurigai, bahwa mereka sudah menerima uang suap dari Indonesia, terus terang kami ingin membuktikan tapi kami punya kecurigaan itu akan jadi benar,” katanya.

Sementara itu, Brigjen Pol Faizal Ramadhani saat ditemui dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Sabtu sore, mengatakan pembebasan dilakukan dengan metode soft aproach atau persuasif dengan bantuan dari tokoh masyarakat, kemudian pendekatan dengan memberikan bahan makanan atau disebut saranan kontak.

“Dan itu (pemberian sarana kontak juga meminta bantuan tokoh masyarakat) sudah berlangsung beberapa waktu,”ujarnya.

Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan tidak ada tebusan apapun diberikan kepada para penyandera pilot Philip Mark Mehrtens.

“Tidak ada tebusan, kita hanya berikan sarana kontak saja,” tegasnya.

Editor:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version