Pokja Program Kampung YPMAK untuk Masyarakat kembali ke Masyarakat

waktu baca 3 menit
YPMAK bersama dengan masyarakat melakukan proses pemilihan anggota pokja di kampung yang dikunjungi. (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMIKA, Seputarpapua.com | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) terus mengembangkan program-programnya, salah satunya adalah pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Program Kampung yang sudah berjalan kurang lebih 4 tahun belakangan sejak tahun 2021.

Program Pokja ini meliputi wilayah pesisir (lowland) dan dataran tinggi (highand). Untuk dataran tinggi pengurus pokja terbagi per lembah, sedangkan untuk pesisir pengurusnya per kampung. Total pokja pesisir saat ini sudah ada 67 pokja sejak 4 tahun berjalan, sementara dataran tinggi ada sekitar 8 pokja.

Tim Divisi Ekonomi YPMAK mengunjungi kampung ke kampung demi menjalankan program ini. Tim menempuh perjalanan dengan menggunakan kapal bermesin 400 PK, melewati laut dengan ombak setinggi 1,25 meter seperti jalan tol yang tiap tahun mereka lewati, seperti halnya mereka yang mudik di kota-kota besar.

Mandi di sungai air payau, tidur beratap langit luas, bercahaya bulan, yang kadang diguyur hujan, bercengkrama dengan masyarakat serta mendengar keluh mereka merupakan dedikasi tim.

Pada Kamis 25 April 2024, tim Pokja YPMAK kembali melakukan perjalanan untuk membentuk pokja baru di 14 kampung pada 2 distrik wilayah pesisir, yakni Mimika Barat Tengah dan Mimika Barat Jauh.

Kepala Divisi Ekonomi YPMAK, Fransiskus Xaverius Wanmang mengatakan, pembentukan pokja baru setelah pokja kampung yang lama menyelesaikan masa kerjanya. Pokja ini memiliki masa kerja selama 8 bulan. Setelah selesai, mereka akan dipilih kembali melalui sistem musyawarah dan demokrasi yang dilakukan masyarakat kampung di balai kampung masing-masing.

Pemilihan pokja progran kampung yang pertama dilakukan di Kampung Potowayburu, Distrik Mimika Barat Jauh, pada Kamis 25 April 2024. Total pokja yang akan dibentuk sebanyak 14 pokja yang terbagi di dua Distrik yakni Mimika Barat Jauh sebanyak 5 pokja dan Mimika Barat Tengah 9 pokja.

Tim pokja terdiri dari 5 anggota yakni ketua, sekretaris, bendahara, dan 2 anggota. Anggotanya harus berasal dari keterwakilan unsur pemerintahan, tokoh agama, adat, perempuan, juga pemuda.

“Kami (YPMAK) tidak punya wewenang apapun dalam proses (pemilihan) ini, semua tergantung kepada bapak, ibu dan adik-adik dorang,” kata Fransiskus.

Setiap Pokja akan menerima anggaran untuk melaksanakan programnya sebesar 300 juta, termasuk biaya operasional bagi anggota pokja, seperti gaji hingga biaya ke kota untuk melaporkan hasil kegiatan dan memberikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada Divisi Ekonomi YPMAK.

Ketua Tim Pokja Kampung Tapormai tahun 2023, Anselmus Warai mengatakan, sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB), pihaknya memanfaatkan anggaran pokja untuk melakukan pembelajaan terhadap masyarakat, dan program alat tangkap seperti pembelian jaring, mesin rumput, dan perbaikan jalan.

“Semua sudah kami jalankan dan kami akan laporkan dalam LPJ,” kata Anselmus saat tim Divisi Ekonomi melakukan kunjungan ke Tapormai, Jumat 26 April 2024.

Dalam pemilihan yang dilakukan, Aselmus kembali menjadi ketua tim Pokja untuk tahun 2024.

Selain beberapa hal di atas, Anselmus mengungkapkan pada tahun 2022 memanfaatkan dana pokja untuk membuat koperasi bagi masyarakat kampung Tapormai.

“Jadi ada anggaran sebagian untuk kami putar sebagai pinjaman untuk masyarakat. Tapi seumpama satu belum kembalikan, kami belum bisa kasih ke yang lain. Jadi satu kasih kembali (bayar pinjaman) baru kami bisa keluarkan lagi untuk yang lain,” paparnya.

Selanjutnya, hasil program pokja di Kampung Potowayburu, mereka berhasil membangun dermaga pada tahun 2023.

Kemudian Ketua Tim Pokja Kampung Umar Ararau tahun 2023, Emannuel Paramokani, menyampaikan bahwa anggaran pokja mereka manfaatkan membeli lampu dan kabel untuk salah satu rumah masyarakat, kemudian membeli mesin tempel kapal 15 PK, peralatan musik untuk gereja, pembersihan jalan dan sungai, rehab gereja berupa pengecatan, hingga pembelian daun seng.

“Kami belikan bohlam lampu dan kabel itu karena rumah itu belum bisa nyala listrik, jadi kami pasang itu,” terangnya.

Sedangkan Ketua Tim Pokja Kampung Yapakopa, Beatus Uwmati mengatakan, anggaran pokja tahun 2023 mereka manfaatkan untuk membeli mesin tempel 15 PK sebanyak 2 unit, 1 perahu fiber untuk kelompok nelayan, genset dan freezer.

“Itu kami beli untuk sama-sama digunakan masyarakat mencari,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version