Media Online Timika ‘Tersandera’ Gangguan Jaringan Internet
TIMIKA | Media massa berbasis online di Kota Timika, Papua tidak bisa berbuat banyak dalam menyajikan informasi kepada publik. Pasalnya, sudah dua minggu lebih jaringan internet di wilayah itu dalam zona terdekradasi.
Kondisi ini berdampak kerugian besar bagi media massa online yang kehilangan aktualitas dalam menyajikan berita. Bahkan beberapa media online tak terkecuali seputarpapua.com yang dikelola PT Pala Grafika Nusantara.
Tidk hanya media Pers, seluruh aktifitas usaha berbasis online turut merasakan dampak dari gangguan internet yang disebabkan terputusnya jaringan kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) di sekitar perairan Timika-Kaimana sejak Kamis 22 Maret 2018.
Gangguan jaringan infrastruktur fiber optik milik Telkom Indonesia yang mensuplay jaringan Telkomsel di Timika merupakan kali ketiga di tahun 2018. Telkom sementara mengalihkan koneksi ke satelit namun dengan kapasitas jaringan internet sangat terbatas.
Telkom Indonesia pun memberikan kompensasi atau semacam adjusment billing kepada pelanggan Indihome selama gangguan itu. Kompensasi itu berupa pemotongan pembayaran terhitung mulai periode gangguan jaringan dan berlaku pada pembayaran bulan berikutnya.
“Adjusment billing tetap berlaku, selagi gangguan bukan di sisi pelanggan. Kalau gangguan di sisi Telkom seperti saat ini, otomatis adjusment billing tetap berlaku,” tegas Kepala Kantor Daerah Telkom Timika, Jangkir Simbiak di Timika pekan lalu.
Berbeda dengan Telkom, penyedia layanan telekomunikasi selluler (Telkomsel) hingga kini belum mengambil kebijakan apapun terkait kompensasi kepada pelanggan selama gangguan jaringan tersebut. Seperti misalnya Kartu Halo, yang sistem pembayarannya tak jauh berbeda dengan Indihome milik Telkom.
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Mimika Steven Rantung menyayangkan sikap Telkomsel yang seolah lepas tangan dari tanggung jawab kepada pelanggan. Padahal, Telkomsel hampir menguasai seluruh layanan komunikasi selluler di Papua bahkan wilayah Indonesia Timur.
“Kami sebagai penyedia informasi publik berbasis internet yang paling dirugikan atas gangguan internet ini. Kami juga sesalkan sikap Telkomsel yang tidak memberikan kompensasi apapun selama gangguan,” kata Steven di Timika, Minggu (8/4).
Menurut Steven, Telkomsel bisa saja mengambil kebijakan dengan memberikan kompensasi berupa adjusment billing (penyesuaian pembayaran) pelanggan Kartu Halo, lalu memperpanjang masa berlaku paket data pelanggan yang tidak terpakai selama gangguan.
“Ini kembali kepada provider Telkomsel dalam hal memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Jangan karena menguasai pasar atau karena satu-satunya provider lalu seenaknya, malas tahu kepada pelanggan. Itu tidak adil,” tandasnya.
Unjuk Rasa di Telkomsel
Steven mengaku telah menerima pemberitahuan dari sejumlah komunitas yang berencana melakukan unjuk rasa di Kantor Telkomsel Area Timika yang berlamat di Jalan Hasanuddin, Kota Timika.
“Kami beberapa media online bahkan diundang untuk membicarakan rencana unjuk rasa ini. Saya masih menunggu informasi dari teman-teman komunitas,” katanya.
Para pengguna Telkomsel di Papua, katanya, mengaku kesal dengan pelayanan Telkomsel apalagi dengan pengecualian tarif dalam zona termahal khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Kami meminta pemerintah pusat agar serius melihat masalah ini. Kami sangat berharap provider lain seperti Indosat bisa didorong dalam meningkatkan kapasitas jaringan untuk bersaing dan menurunkan disparitas tarif layanan,” tuturnya. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis