Pelni Keluhkan Fasilitas Terminal Penumpang Pelabuhan Paumako

waktu baca 3 menit
Pelabuhan paumako

TIMIKA | Jajaran PT Pelni (Persero) Cabang Timika, Papua mengeluhkan kondisi terminal penumpang Pelabuhan Paumako di Distrik Mimika Timur yang sangat tidak memadai sebagai fasilitas publik.

Pelaksana Harian Kepala Cabang PT Pelni Timika Marcos Kakase Amos, Jumat (14/12), mengatakan fasilitas terminal penumpang Pelabuhan Paumako sebenarnya sudah sangat tidak layak untuk dapat menampung penumpang kapal dalam jumlah banyak, namun hingga kini belum juga diperbaiki.

"Kami juga miris melihat kondisi gedung terminal penumpang Pelabuhan Paumako. Kalau tidak salah, terminal penumpang itu dibangun sejak tahun 2000-an, sampai sekarang tidak pernah ada perbaikan," kata dia.

Dia menambahkan kondisi Pelabuhan Paumako sudah rusak-rusak dan tidak layak lagi sebagai pelabuhan.

"Kami tidak tahu apa permasalahannya sehingga terminal penumpang Pelabuhan Paumako sampai sekarang tidak bisa dibangun," kata Marcos.

Menurut dia, fasilitas terminal penumpang di Pelabuhan Paumako sebetulnya sangat penting manfaatnya mengingat jarak antara Pelabuhan Paumako dengan Kota Timika yang mencapai lebih dari 50-an kilometer menyebabkan para penumpang harus bermalam di sekitar pelabuhan itu untuk menunggu keberangkatan dengan kapal Pelni.

"Cuaca di Timika sering tidak menentu, kadangkala hujan terus-menerus. Apalagi kapal Pelni biasanya masuk subuh. Sementara penumpang dan pengantar sering membawa anak-anak kecil. Mereka harus bersesak-sesakan menunggu di terminal yang fasilitasnya jauh dari standar," tutur Marcos.

Kondisi fasilitas terminal penumpang Pelabuhan Paumako itu juga tidak didukung dengan penerangan yang memadai, serta fasilitas pendukung lain seperti air bersih, MCK (mandi, cuci, kakus) dan lainnya.

"Sering sekali penumpang mengomel kepada petugas Pelni. Padahal soal fasilitas terminal penumpang itu bukan menjadi kewenangan kami. Pelni hanya pengguna jasa. Saat kapal sandar, kami bayar biaya sandar kapal kepada Unit Pengelola Pelabuhan Paumako Kelas III," jelasnya.

Selain fasilitas terminal penumpang, kondisi dermaga lama Pelabuhan Paumako juga kini sudah tidak bisa lagi disandari kapal-kapal Pelni lantaran dermaga tersebut mengalami penurunan hampir satu meter di banding dermaga baru yang berada di sisi yang lain.

Meski begitu, hal itu tidak mempengaruhi aktivitas kapal Pelni sebab kapal-kapal Pelni menurunkan dan mengangkut penumpang di fasilitas dermaga yang baru dibangun sekitar tahun 2013.

"Untuk kapal-kapal Pelni tidak ada masalah dengan dermaga karena selalu diprioritaskan. Kalau kapal Pelni berlabuh, maka kapal-kapal barang yang lain harus keluar. Aktivitas menurunkan dan menaikan penumpang di Pelabuhan Paumako hanya sekitar dua hingga tiga jam," ujar Marcos.

Puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru kali ini di Pelabuhan Paumako diperkirakan terjadi pada 22 Desember saat keberangkatan KM Sirimau dan KM Tatamailau.

Arus mudik Natal dan Tahun Baru terpadat dari Pelabuhan Paumako Timika terutama untuk melayani rute pelayaran jarak pendek seperti Timika-Dobo-Saumlaki hingga Kupang dan Maumere dengan menggunakan KM Sirimau dan rute Timika-Tual-Fakfak dengan menggunakan KM Tatamailau.

Pihak Pelni Timika memprediksi terjadi kenaikan jumlah penumpang mudik Natal dan Tahun Baru yang akan berangkat dari Pelabuhan Paumako Timika sekitar 10 persen dibanding tahun 2017. (Antara/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version