TIMIKA | Aktivitas kehidupan masyarakat Distrik Tembagapura khususnya yang tedampak rubuhnya jembatan di Kampung Baluni, Jagamin dan Kampung Aroanop (Omponi) akibat banjir, kini telah berangsur normal.
Kepala Distrik Tembagapura Thobias Yawame saat ditemui wartawan di Hotel Horison Ultima, Rabu (4/10/2023), mengatakan bahwa secara umum masyarakat sudah berkegiatan seperti biasanya, meski jembatan di tiga kampung itu masih terputus.
Thobias mengatakan saat cuaca bagus masyarakat sementara memakai kayu yang disusun untuk menyeberang antar kampung. Tetapi jika musim hujan tiba, jembatan swadaya itu tidak dapat digunakan karena akan hanyut terbawa arus sungai.
“Jembatan ini memang sangat prioritas, karena menjadi penghubung dari kampung Baluni, Jagamin ke Ainggogin, sehingga akses masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan lain seperti beli minyak goreng, garam, micin bisa lancar, kalau cuaca bagus yah bisa, tetapi kalau hujan khususnya di Baluni tidak bisa menyeberang,” tuturnya.
Karena alasan tersebut, Thobias menengaskan jika cuaca buruk maka masyarakat masih memerlukan bantuan bahan pangan, sebab mereka tidak bisa menyeberangi sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kata Thobias, masyarakat setempat ingin agar Pemerintah dan PT Freeport Indonesia segera dapat membangun jembatan darurat.
“Jembatan darurat perlu dibangun, soal permanen dan sebagainya silakan diatur sesuai sistem di perusahaan dan pemerintah,” katanya.
Selain soal jembatan, Thobias juga menyampaikan agar ada bantuan transportasi udara untuk mendistribusikan bantuan bahan pangan yang beberapa waktu lalu masih ada tertahan di Timika, karena jumlahnya berlebih.
“Kami mohon bahan makanan (Bama) yang tersisa bisa dibantu didrop (salurkan) ke Kampung Jagamin dan Baluni, sementara bama masih ada di kargo,” harapnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis