Dua Pendulang Korban Banjir Bandang di Tembagapura Ditemukan Meninggal

waktu baca 2 menit
Salah satu jenazah pendulang tradisional, korban banjir bandang di Tembagapura, ditemukan masyarakat dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu malam, 11 Februari 2023. (Foto: Ist)

TIMIKA | Dua pendulang yang dilaporkan hanyut dari area kali kabur kawasan Mandalika Yard, Mile Point (MP) 72, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kedua korban disebut berinisial JM dan NK yang merupakan masyarakat sekitar area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) ditemukan oleh masyarakat sekitar area kerja PTFI.

Kapolsek Tembagapura AKP Ahmad Dahlan mengatakan, seorang jasad korban ditemukan tadi malam, Sabtu 12 Februari 2023. Sementara satu jasad korban lainnya ditemukan tadi pagi, Minggu (13/2/2023).

Temuan jasad korban itu dilaporkan masyarakat ke petugas Polsek Tembagapura yang kemudian bersama-sama dilakukan proses evakuasi.

Masyarakat yang menjadi korban musibah banjir bandang di area PTFI ini, merupakan warga sekitar area kerja PTFI yang kerap melakukan aktivitas pendulangan secara tradisional di aliran kali kabur atau aliran pembuangan tailing.

Kedua jasad korban disebut ditemukan di kawasan MP 70.

“Itu masyarakat yang mendulang di kali dan saat banjir mereka hanyut terbawa,” kata AKP Dahlan yang dihubungi Minggu siang.

Atas permintaan keluarga, jenazah korban berinisial JM siang ini akan dibawa turun dari Tembagapura menuju Kwamki Narama untuk dimakamkan.

Sementara jenazah korban berinisial NK, dimakamkan di area jasad ditemukan, hal ini lantaran masyarakat korban belum dapat berkomunikasi dengan keluarga NK.

Terkait infomasi sebelumnya bahwa terdapat tiga orang pendulang yang diinformasikan hanyut di kali kabur, Kapolsek mengatakan hingga kini baru ditemukan dua orang dan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Petugas Polsek Tembagapura pun terus berkomunikasi dengan masyarakat jika masih ada korban lainnya yang belum ditemukan.

“Jadi sudah dicari. Kita juga mau masuk kesana, tapi lokasi merah,” ujar Kapolsek.

Sebelumnya, musibah banjir bandang terjadi di kawasan MP 74 yang merupakan area kerja atau pabrik pengolahan PTFI. Di kawasan itu terdapat perkantoran, warehouse dan juga bengkel.

Akibat banjir bandang, sejumlah alat berat milik perusahaan dilaporkan rusak akibat tertimbun material pasir bebatuan serta hanyut dibawa banjir.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version