TIMIKA | Kepala Distrik (Kadistrik) Wania, Mathius Sedan, menekankan kepada peternak yang ada di wilayah Distrik Wania untuk tidak membuang sembarangan bangkai babi yang terdampak penyakit demam babi Afrika atau virus African Swine Fever (ASF).
Ia mengatakan, peternak babi tidak boleh membuang bangkai babi di tempat-tempat seperti sungai, aliran sungai, maupun lokasi lainnya demi menghentikan penularan virus ASF atau penyakit demam babi Afrika.
Peternak harus mengikuti apa yang telah dianjurkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, yakni, bangkai babi harus dikubur.
“Nah diharapkan ternak yang kena virus jangan dibuang sembarangan, tetapi harus dikubur,” tegas Mathius saat ditemui wartawan di Hotel Horison Ultima Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (6/3/2024).
Ia mengaku peternak di wilayahnya sempat menemui kendala untuk membuang bangkai babi, lantaran lokasi penguburan lama yang disediakan pemerintah telah ditutup akibat komplain dari masyarakat. Namun, pihaknya sudah mendengar informasi terbaru bahwa Pemkab Mimika telah menyiapkan lahan baru untuk penguburan bangkai babi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Disnakkeswan Mimika drh. Sabelina Fitriani menyampaikan pihaknya telah menemukan lokasi baru untuk penguburan bangkai babi akibat ASF.
“Lahan baru sudah ada,” kata Sabelina pada Senin, 4 Maret 2024.
Menurutnya, membuang bangkai babi akibat ASF sembarangan seperti di sungai maupun semak-semak, akan lebih berdampak buruk terhadap masyarakat dan juga lingkungan.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis