7 Korban Saling Serang Antar Pendukung Paslon Dirujuk ke Jayapura

Korban luka saling serang di Kabupaten Puncak Jaya, Distrik Mulia saat akan dirujuk ke Jayapura. (Foto: Ist)

MIMIKA, Seputarpapua.com | Korban luka akibat dua kelompok massa pendukung calon bupati dan wakil bupati terlibat bentrok diduga karena berebutan kotak suara di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pada Rabu, 27 November 2024, dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura.

Menurut informasi yang dihimpun seputarpapua.com pada hari Kamis (28/11/2024) 3 pasien dari RSUD Mulia didampingi 5 orang berangkat dari Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, menuju Bandara Sentani Jayapura, Papua, dengan menggunakan pesawat MAF PK – MVK untuk rujukan.

Pasien yang dirujuk yakni
Leon Wonda (25) mengalami luka panah pada bagian kaki kanan, Lekison Tabuni (20) mengalami luka panah pada tangan kiri, Panius Tabuni (25) mengalami luka panah pada dada sebelah kanan.

Ketiga pasien tersebut berangkat menggunakan ambulan dari RSUD Mulia pukul 08.40 WIT dan tiba di bandara pukul 08.55 WIT. Mereka pun dengan pendamping diterbangkan menggunakan pesawat MAF PK – MVK pukul 09.45 WIT menuju Bandara Sentani Jayapura.

Selain ketiga korban tersebut disaat yang bersamaan diterbangkan pula pasien rujukan lain menggunakan pesawat Yajasi PK-UCG.

Pada penerbangan ini pesawat membawa 4 orang pasien dan beberapa pendamping, adapun nama-nama pasien yakni Yosua Wonda (25) mengalami luka panah pada bagian kaki kanan, Liron Wanimbo (27) mengalami luka panah pada tangan kiri, Yuni Wonda (30) mengalami luka panah pada dada sebelah kanan, Dweki (30) mengalami Luka panah di bagian dada sebelah kiri.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan perihal rujukan tersebut.

“(Pasien RSUD Mulia di rujuk) infonya ke Jayapura,” katanya singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua massa pendukung saling serang menggunakan panah, parang dan alat tajam lainnya di depan Kantor KPU Puncak Jaya pada Rabu 27 November 2024.

Advertisements

“Iya kejadian itu benar, aksi saling serang antar kedua kubu massa pendukung nomor urut 1 dan 2 dengan menggunakan alat perang berupa panah di depan Kantor KPU Puncak Jaya,” demikian kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo dalam siaran pers yang diterbitkan, Kamis (28/11/2024).

Untuk menghentikan aksi saling serang, personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk melakukan penyekatan di sejumlah titik di Kota Mulia.

“Merespon kejadian itu, personel gabungan TNI-Polri diturunkan ke lokasi untuk melakukan penyekatan dan melerai massa. Tapi massa juga sempat berupaya menyerang aparat gabungan TNI-Polri,” terangnya.

Aksi saling serang ini kemudian meluas dan terjadi pembakaran rumah milik warga. Akibat bentrok itu, puluhan rumah dibakar dan warga menjadi korban luka.

“Untuk kerugian materiil ada 40 unit rumah dan 1 honai yang dibakar massa, sedangkan untuk korban luka panah sebanyak 94 orang. Rencananya 14 korban akan dirujuk ke RSUD Jayapura guna dilakukan penanganan lebih lanjut,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara yang dikonfirmasi mengatakan bentrok ini dipicu perebutan kotak suara.

Advertisements

“Bentrok dipicu tarik menarik suara untuk paslon nomor 1 dan 2,” ujarnya singkat.

Pasca bentrok tersebut, personel gabungan TNI-Polri masih disiagakan di sejumlah titik untuk mencegah bentrok susulan.

penulis : Fachruddin Aji
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan