Jenazah Pendaki Puncak Cartensz Berhasil Dievakuasi ke Timika

waktu baca 2 menit
Jenazah HT saat tiba di RSUD Mimika, Selasa (1/10/2024). untuk dilakukan pemulasaraan sebelum nantinya diterbangkan ke Surabaya. (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

MIMIKA, Seputarpapua.com | Jenazah pendaki yang meninggal di Puncak Cartensz telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Selasa (1/10/2024).

Berdasarkan pantauan seputarpapua.com, jenazah tiba menggunakan mobil jenis LWB sekira pukul 16.20 WIT dari Tembagapura.

Jenazah tiba dengan kondisi sudah berada di dalam peti, dan langsung dilakukan pemulasaraan oleh petugas di kamar jenazah.

Seperti diketahui, proses evakuasi jenazah sempat terhalang cuaca pada Selasa dini hari, namun akhirnya tim evakuasi berhasil mengevakuasi jenazah dan tiba di Timika, Selasa sore.

Sementara itu, rekan korban Andi Prajitno, saat ditemui di ruang jenazah mengatakan, sementara jenazah masih dalam proses pemulasaraan dan belum mengetahui kapan akan di terbangkan menuju kampung halamannya di Surabaya.

“Kita masih menunggu keluarga, tapi sesegera mungkin (jenazah)akan dikirim ke Surabaya,” tuturnya.

Diketahui korban atas nama HT (60), mendaki bersama dengan rekan lainnya yakniHadi (45), Budi Setiawan (61), Andi Prajitno (69), Agus Saban, dan Budi Herman (39).

Mereka bertolak dari Mimika meuju Tembagapura pada 20 September 2024. Sebelumnya mereka tiba dari asal mereka, menggunakan pesawat komersil pada tanggal 17 September 2024, sementara 2 orang lainnya sudah berada di Mimika.

Tim bertolak ke Tembagapura menggunakan sebuah mobil berjenis LWB pada 20 September 2024 dan menginap sebelum melakukan pendakian pada 21 September 2024.

Selanjutnya, pada 22 September 2024 para pendaki sudah melakukan pendakian namun tidak melakukan kegiatan apapun, barulah pada 23 September 2024 mereka melakukan pendakian. Dari 6 pendaki, 4 berhasil mencapai Cartensz Pyramid yakni, HT, Hangga Hadi, Budi Setiawan, Agus Saban, sementara 2 orang lain Budi Herman dan Andi Prajitno tidak berhasil ke puncak, karena kondisi fisik yang menurun.

Pada hari yang sama, korban HT yang hendak turun dari puncak merasa nyeri dada dan tidak sadarkan diri. Pendaki lainnya langsung melakukan pertolongan pertama, namun nyawa korban tidak terselamatkan. Saat itulah korban meninggal dunia.

(Ralat: Identitas Korban Diinisalkan Atas Permintaan Keluarga Korban)

Editor:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version