TIMIKA | Warga Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dinilai baik dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kepatuhan meminum obat malaria. Hal ini berdampak sangat positif bagi masyarakat di wilayah itu.
Bahkan terbukti, sampai saat ini di wilayah yang memiliki sembilan kampung itu, jumlah kasus malaria tidak begitu banyak ditemukan.
“Jumlah kasusnya itu rata-rata per harinya sekitar 5 sampai 6 pasien,” kata Kepala Puskesmas Kwamki Narama, dr. Armin Ahyudi di Timika, pada Jumat, 17 Maret 2023.
Di wilayah Puskesmas Kwamki Narama, kata dr. Armin, juga telah disiapkan pojok malaria.
Pojok malaria yang dimaksud bertujuan agar tidak terjadi ‘lost follow up’ atau pasien keluar dari pengobatan.
“Jadi begitu ada gejala, dilakukan pemeriksaan, dan memang terbukti ada positif malaria, pasien tersebut langsung diobati di hari pertama. Untuk follow up hari kedua dan ketiga, kalau misalnya memang ada kelupaan dari pasien untuk minum obat, itu diingatkan oleh petugas,” terang dr. Armin.
Ia mengungkapkan, ada petugas yang selalu bertugas di pojok malaria dan melakukan kunjungan ke rumah pasien. Hal itu agar tidak sampai terjadi lost follow up.
Lebih lanjut, dr. Armin menjelaskan bahwa keberhasilan penanganan malaria tergantung dari kepatuhan minum obat, yaitu meminum secara teratur dan sampai tuntas. Selain itu juga ditunjang dengan bagaimana warga setempat menjaga kebersihan lingkungan.
“Kalau untuk wilayah kerja Puskesmas Kwamki Narama, termasuk kasus yang tidak terlalu banyak, karena lingkungan mereka jaga, kepatuhan minum obat dan petugas juga gencar promosi kesehatan. Jadi sudah satu paket semuanya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis