MIMIKA, Seputarpapua.com | Koalisi Advokasi Keadilan dan Keselamatan Jurnalis (KAKKJ) di Tanah Papua yang terdiri dari berbagai organisasi pers, advokat, dan lembaga sipil, mendesak Kepolisian Daerah Papua (Polda Papua) serta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk segera mengungkap kasus teror bom yang menargetkan Kantor Redaksi Media Jubi (Jujur Bicara) pada Rabu, 16 Oktober 2024 dini hari.
Koalisi ini menilai, serangan ini sebagai ancaman serius terhadap kebebasan pers dan demokrasi di tanah Papua.
“Serangan terhadap media seperti Jubi bukan hanya ancaman fisik, tetapi serangan langsung terhadap kebebasan pers dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat,” demikian dikatakan Chanry Suripatty, Juru Bicara Koalisi, Senin (21/10/2024).
Chanry menegaskan, KAKKJ di Tanah Papua mendesak kepolisian agar pelaku teror segera ditangkap dan diungkap motif dari serangan tersebut ke muka publik. Ia juga mengingatkan, seluruh jurnalis di tanah Papua untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan dalam meliput peristiwa-peristiwa penting.
“Kami mendesak agar pelaku segera ditangkap dan motif serangan ini diungkap kepada publik secara transparan,” tegasnya.
Chanry menyebut, koalisi mencatat kejadian serupa bukan yang pertama kalinya, pihak Jubi kerap menjadi sasaran serangan. Salah satunya Victor Mambor, penanggung jawab Media Jubi, telah beberapa kali menjadi korban teror.
Pada 21 April 2021, mobil Victor yang terparkir di depan rumahnya dirusak oleh orang tak dikenal (OTK), dengan kaca depan retak dan kaca pintu sebelah kiri hancur. Kemudian pada 23 Januari 2023, sebuah benda diduga bom rakitan dilemparkan OTK di dekat rumah Victor, hanya berjarak sekitar 3 meter dari rumahnya.
Meski sudah ada laporan kepada pihak berwajib, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditangkap, dan penyelidikan beberapa kasus sebelumnya dihentikan dengan alasan kurangnya bukti.
Menurut Chanry, situasi ini semakin menambah kekhawatiran bahwa kekerasan terhadap pers di tanah Papua cenderung meningkat, tanpa adanya penanganan yang memadai.
“Teror terhadap pers adalah ancaman serius bagi demokrasi. Jika intimidasi terhadap media dibiarkan terus berlangsung, masyarakat Papua akan kehilangan akses terhadap informasi yang benar dan berimbang,” tuturnya.
Chanry juga menekankan komitmen koalisi untuk memantau perkembangan penyelidikan kasus ini, dan memberikan dukungan penuh kepada Kepolisian dalam upaya mengungkap para pelaku teror.
Koalisi juga menyatakan solidaritasnya kepada Media Jubi dan seluruh jurnalis di tanah Papua yang terus menghadapi risiko dalam menjalankan tugas mereka.
Insiden teror ke Kantor Redaksi Jubi terjadi sekitar pukul 03.15 WIT, ketika dua orang pelaku melemparkan bom molotov ke depan Kantor Jubi, menyebabkan kebakaran dan kerusakan pada bagian depan 2 unit mobil operasional.
Rekaman CCTV memperlihatkan bahwa para pelaku menggunakan sepeda motor, mengenakan jaket dan helm hitam, serta sempat berputar-putar di sekitar lokasi sebelum melakukan aksinya.
Setelah kejadian tersebut, Polda Papua telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini dan berjanji akan mengungkap pelaku serta motif dibalik serangan ini. Namun, Koalisi menekankan perlunya penyelidikan yang cepat dan transparan untuk memastikan bahwa kekerasan terhadap media pers di tanah Papua tidak terulang.
Koalisi Advokasi Keadilan dan Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua terdiri dari berbagai organisasi pers, advokat, dan lembaga sipil yang bertujuan untuk melindungi kebebasan pers dan keselamatan jurnalis di tanah Papua, serta memperjuangkan keadilan bagi media pers yang mengalami kekerasan atau intimidasi. Koalisi ini dipimpin oleh Lucky Ireew sebagai Ketua.
Organisasi yang tergabung dalam koalisi yakni, Media Jubi, Asosiasi Wartawan Papua (AWP), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se-Tanah Papua, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, Komite Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koorwil Papua-Maluku, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Papua, LBH Pers Papua, LBH Papua, PBHKP Papua Barat Daya, LBH Kaki Baabu, ESLHAM Papua, PAHAM Papua, ALDP, BEM UNCEN, BEM USTJ, KontraS Papua, KPKC GKI Tanah Papua, SKPKC Fransiskan Papua, GMKI, Dewan Gereja Papua, dan PMKRI Papua.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis