KONI Papua Persilakan KONI DOB Rekrut Atlet Papua

Ketum KONI Papua, Kenius Kogoya. (Foto: Vidi/Seputarpapua)
Ketum KONI Papua, Kenius Kogoya. (Foto: Vidi/Seputarpapua)

JAYAPURA | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua dan KONI Provinsi Baru (DOB), Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah menggelar pertemuan terbatas untuk memverifikasi atau membandingkan informasi atau data atlet yang akan berlaga pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara tahun 2024 mendatang.

Ketua Umum KONI Provinsi Papua, Kenius Kogoya mengatakan berdasarkan instruksi KONI Pusat bahwa atlet yang akan tampil pada PON XXI Aceh-Sumut, khususnya untuk provinsi DOB dibatasi kouta tanpa harus melalui babak pra-kualifikasi PON.

“Sesuai dengan instruksi KONI Pusat bahwa atlet yang akan dibawa ke PON XXI Aceh-Sumut, khusus untuk Provinsi DOB itu dibatasi kuotanya. Jadi hanya 30 atlet saja, itu pun sudah maksimal dan itu diberikan wildcard untuk mereka tanpa melalui babak kualifikasi,” kata Kenius Kogoya usai pertemuan di Wisma Atlet KONI Papua, Selasa (29/8/2023).

Ada sejumlah atlet dikatakan Kenius berstatus milik Papua namun sudah bergabung dengan cabang olahraga di provinsi DOB, sehingga KONI Pusat memberikan keputusan kepada KONI Papua untuk didiskusikan bersama provinsi DOB.

“Ada beberapa atlet Papua yang masih aktif, tapi mereka sudah bertanding dan sudah masuk ke DOB. Itulah kemudian KONI Pusat meminta dikembalikan ke kami KONI Papua untuk didiskusikan dengan tiga DOB, karena secara aturan itu regulasinya dua tahun sebelum PON itu tidak boleh ada mutasi atlet,” ujarnya.

Kendati demikian, KONI Papua memberikan lampu hijau kepada provinsi DOB untuk melakukan pembandingan data agar tidak adanya penggandaan atlet.

“Buat kami tidak masalah, tetapi dari proses administrasinya perlu diselesaikan dulu, artinya mereka harus datang koordinasi dengan KONI Papua induk untuk mengroscek atlet-atletnya biar tidak ada data yang ganda. Harus didiskusikan juga dengan pengprovnya, klubnya, lalu kemudian KONI Papua mengeluarkan surat rekomendasinya,” terangnya.

Meski diakui Kenius bahwa waktu sudah tidak bisa melakukan mutasi atlet, sehingga atlet yang dibolehkan untuk memperkuat provinsi DOB hanya berstatus tidak pernah terdaftar atau pernah mengikuti babak pra-kualifikasi PON XXI.

“Sebenarnya dari segi waktu tidak bisa mutasi atlet, apalagi ada sebagian besar yang sudah mengikuti babak kualifikasi, oleh karena itu proses mutasi itu agak berat untuk kita lakukan karena mereka sudah menjadi atlet Papua yang sudah lolos ke PON XXI,” katanya.

“Beda dengan atlet yang tidak ikut babak kualifikasi, tapi punya potensi dapat medali kemudian direkrut oleh DOB untuk bisa bertanding. Kita buka ruang itu dan mempersilakan DOB untuk melihat atlet-atlet potensial yang ada dan kemudian direkrut untuk PON karena mereka tanpa babak kualifikasi,” tandasnya.

 

penulis : Vidi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan