Kunjungan ke Waa Banti, Bupati Mimika Eltinus Omaleng Dapat “Oleh-oleh” Aspirasi

waktu baca 2 menit
Bupati Eltinus Omaleng saat menerima aspirasi masyarakat Waa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dalam kunjungannya meresmikan RS Waa Banti, pada Jum'at 15 September 2023. (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMKA | Bupati Kabupaten Mimika bersama dengan rombongan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DPRD Mimika, Kapolres Mimika dan PT Freeport Indonesia (PTFI) mengunjungi Kampung Waa Banti pada Jum’at,15 September 2023 untuk meresmikan RS Waa Banti.

Dalam kunjungannya itu Bupati Mimika Eltinus Omaleng mendapatkan ‘oleh-oleh’ dari masyarakat Kampung Waa Banti berupa aspirasi. Aspirasi itu disampaikan oleh tokoh pemuda Apinus Janampa.

Adapun aspirasi tersebut yakni masyarakat meminta agar rumah sakit yang baru saja diresmikan oleh Bupati Eltinus Omaleng harus dikelola oleh PT Freeport bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.

Selanjutnya, tenaga kesehatan seperti dokter, suster atau mantri yang ditugaskan di RS Waa Banti, harus yang terlatih dan terdidik, bukan yang masih dalam tahap praktek. Kemudian jika ada proyek pembangunan atau perusahaan yang mau bekerjasama dengan RS Waa Banti, harus milik masyarakat Waa Banti.

“Jangan datangkan perusahaan milik orang lain,” tegasnya.

Dihadapan Bupati Mimika, DPRD dan PT Freeport, Apinus juga meminta gedung sekolah dan perumahan guru yang pernah dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) harus secepatnya dibangun. Sebab menurutnya anak-anak Waa Banti masih tertinggal dalam hal pendidikan.

Tak hanya itu, masyarakat juga meminta kantor distrik dan kantor polsek dipindahkan ke desa sekitaran Waa dan Banti, itu dimaksudkan agar posisinya dekat dengan pemukiman warga.

Usulan lainnya adalah di Waa dan Banti perlu dibangun lapangan terbang seperti kampung-kampung lainnya.

Tidak luput dari perhatian masyarakat asli, mereka juga meminta agar ada tiga kepala suku dan harus yang benar-benar tinggal dan mendiami kampung Waa dan Banti. Dan dengan tegas, masyarakat juga meminta pembangunan jembatan dan jalan harus dilakukan.

“Rumah-rumah yang hancur akibat konflik, di kampung Waa Banti harus dibangun kembali dan transportasi dari kampung Banti ke Timika harus difasilitasi,” tegas Apinus Janampa.

Apinus pun menyampaikan bahwa masyarakat ingin agar Waa Banti tidak lagi disebut sebagai wilayah zona merah. Sebab, menurutnya saat ini Waa Banti adalah wilayah yang aman, sehingga pembangunan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Terkait dengan aspirasi yang disampaikan, Bupati Eltinus Omaleng mengatakan kalau saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sedang membuat gambar desain untuk pembangunan tiga jembatan yang beberapa waktu lalu rusak. Bahkan pihak Freeport pun, kata Bupati, sudah siap memberikan bantuan untuk pembangunan tersebut.

Bupati juga menyebutkan Pemkab Mimika saat ini masih melihat program pemerintah apa saja di wilayah Waa Banti yang belum dilaksanakan, jika ada, maka akan diganti dengan program yang diusulkan dalam aspirasi tersebut.

“Terima kasih atas aspirasinya,” kata Bupati.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version