Mentan RI Optimis Mekanisasi Pertanian di Merauke Percepat Pencapaian Lumbung Pangan

waktu baca 3 menit
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meninjau lahan tanam perdana padi di Kampung Ngguti Bob, Merauke. (Foto: Hendrik/Seputarpapua)

MERAUKE, Seputarpapua.com | Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Andi Amran Sulaiman mendorong sistem mekanisasi pertanian di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan sebagai upaya strategis percepatan pencapaian program lumbung pangan nasional di Kawasan Timur Indonesia.

Mekanisasi pertanian di Merauke yang dimaksudkan antara lain, penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) pada pengolahan lahan sawah, penanaman padi hingga pada saat panen. Semua yang dikerjakan petani menggunakan mesin pertanian atau alsintan.

Dalam peninjauan tanam padi perdana di Kampung Ngguti Bob, Merauke, Rabu (29/5/2024), Mentan RI Andi Amran optimis modernisasi pertanian melalui mekanisasi pengolahan lahan sawah. Itu menurutnya akan mempercepat pengembangan sistem pertanian di Kabupaten Merauke sebagai Lumbung Pangan Kawasan Timur Indonesia.

Guna mencapai maksud itu, pertengahan Mei 2024 kemarin, Mentan Andi Amran Sulaiman telah mengirim 261 unit alsintan dari Surabaya ke Merauke menggunakan KRI dr. Soeharso.

Pengiriman sejumlah alsintan bertujuan meningkatkan produksi dan perluasan areal tanam (PAT) sehingga pengembangan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan khususnya padi berjalan maksimal.

Andi Amran Sulaiman menerangkan, optimalisasi lahan pertanian di Merauke tahap awal dilakukan tanam perdana di atas lahan sawah seluas 1.475 hektare dari target 10.000 hektare di Kampung Semayam Indah dan Ngguti Bob, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke.

“Tahap awal, ada 40.000 hektar lahan di Kabupaten Merauke yang siap dioptimasi. Angka ini akan terus dikembangkan hingga 1.000.000 (1 juta) hektare. Yang penting kita fokus menyelesaikan dulu 40.000 hektar, setelah itu berlanjut hingga 1.000.000. Kita selesaikan dulu 40.000 hektare untuk tahap pertama,” terang Andi Amran.

Ia menekankan pengembangan lahan pertanian di Merauke akan dibangun secara maksimal melalui konsep modernisasi pertanian. Ke depan, konsep pertanian di Merauke akan menjadi percontohan untuk dikembangkan di sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.

“Lahan 40.000 hektare ini adalah klaster, klaster pertanian modern. Semua menggunakan teknologi seperti yang kita lihat. Jadi ini pertanian modern betul-betul. Nanti bisa menjadi contoh di tempat-tempat lain. Tanam, panen hingga mengolah pakai alat,” ungkapnya.

Di kesempatan itu, Bupati Merauke Romanus Mbaraka juga meyakini bahwa Merauke sanggup menjadi lumbung pangan nasional. Menurutnya, dukungan Pemerintah Pusat berupa alsintan, benih, pupuk hingga pendampingan petani secara langsung di lapangan akan berdampak positif bagi pengembangan pertanian di Kabupaten Merauke.

“Dengan potensi yang ada ini, mudah-mudahan dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan ke depan 40.000 hektar lahan ini akan menjadi sasaran yang akan kami kelola. Terima kasih, Pak Menteri atas kepercayaannya kepada kami, semoga dengan potensi yang ada ini bisa kami kelola dengan baik sehingga kami bisa mencukupi kebutuhan pangan Indonesia,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, total optimalisasi lahan di Kabupaten Merauke untuk tahap awal ini mencapai 44.711 hektare yang tersebar di 7 (tujuh) titik utama, yakni Distrik Jagebob seluas 5.060 ha, Distrik Kurik 12.742 ha, Distrik Marind 6.186 ha, Distrik Merauke 1.686 ha, Distrik Naukenjerai 261 ha, Distrik Semangga 7.027 ha dan Distrik Tanah Miring 11.746 ha.

Penulis:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version