Ribka Haluk Targetkan Atasi Stunting Dalam 3 Bulan

Atasi Stunting Papua Tengah
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk melaunching Gerakan Cepat Atasi Stunting di Wami, Jumat 6 Oktober 2023. (Foto:Christian Degei/seputarpapua)
NABIRE | Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menargetkan untuk bisa mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut dalam waktu tiga bulan.
 
Hal ini ia sampaikan saat meluncurkan “Gerak Cepat Atasi Stunting” di Provinsi Papua Tengah di Puskesmas Wami, Kampung Wami, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Jumat (6/10/2023).
 
Ribka melihat masalah stunting di Kampung Wami sebagai sebuah hal yang harus dapat ditanggulangi dalam waktu cepat karena kemampuan fiskal pemerintah daerahnya mencukupi.
 
“Memang kita merupakan provinsi baru, namun PAD kita tinggi, sehingga melalui pendapatan yang tinggi, kita akan membantu daerah dalam menekan angka stunting, melalui pemberian bantuan langsung tunai, makanan tambahan dan fasilitas infrstruktur seperti mandi cuci kakus (MCK) di rumah-rumah warga,” ujarnya.
 
Secara tegas ia meminta seluruh petugas bisa fokus terlebih dahulu mengatasi masalah stunting di Kampung Wami dan kemudian menyasar ddaera lain yang ada di seluruh Papua Tengah.
 
“Saya tidak mau tahu, dimulai dari 27 kasus di Kampung Wami yang mengalami stunting, Dinas Kesehatan harus sudah menyasar 900 anak yang mengalami stunting di Kabupaten Nabire dalam waktu satu minggu ini. Setelah itu kita tuntaskan di tujuh kabupaten lainnya dan dalam 3 bulan ini kita sudah harus selesai menyisir anak-anak kita yang mengalami stunting,” Tutur Ribka.
 
Penanganan stunting, sambung Ribka, sudah menjadi program skala nasional dan di Provinsi Papua Tengah telah mengeluarkan kebijakan dengan membuat Satgas Penanganan Stunting untuk percepatannya. 
 
Melalui Satgas Penanganan Stunting, pihaknya kedepan akan melakukan interfensi berupa support dan dukungan kepada pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kecamatan dan kampung.
 
“Nah kebijakan ini akan kita atur dalam undang-undang daerah, sehingga siapa pun ke depan pemimpinnya harus melanjutkan program tersebut, dengan tujuan 2045 Indonesia Emas bisa terwujud dan dirasakan anak-anak di Papua Tengah, maka dari itu saat ini kita harus memperbaiki dari sisi aspek manusianya,” kata dia.
 
Ia menyampaikan, seluruh anak yang mengalami stunting akan diberikan bantuan tunai langsung dengan jumlah Rp 850.00 – Rp 1.000.000 serta Rp 250.000 untuk kader pendamping sebagai pengganti biaya transportasi. 
 
“Jadi kita juga siapkan kader pendamping, dengan jumlah satu orang menangani empat orang anak. Nanti para kader inilah menjadi ujung tombak di lapangan untuk memantau perkembangan anak-anak dalam gangguan stunting dan juga melakukan sosialisasi,” tutupnya.
 
Sementara itu, Bupati Nabire Mesak Magai, S.Sos menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah, yang melakukan interfensi terhadap pelayanan pemerintahan di Nabire khususnya dalam penanganan stunting. 
 
“Dengan hadirnya provinsi baru ini, dengan delapan kabupaten di dalamnya, maka dari itu pelayanan semakin dekat dan semakin maksimal. Maka itu saya atas nama seluruh masyarakat di Kabupaten Nabire mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah provinsi. Hari ini kami melihat dan merasakan langsung hadirnya provinsi baru ini ditengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
penulis : Christian Degei
editor : Wan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan