Seorang Remaja di Kaugapu Ditemukan Gantung Diri di Pohon Matoa

waktu baca 2 menit
Ilustrasi (Foto: Dok Seputarpapua)

TIMIKA | Seorang pemuda berinisial GT (17) ditemukan gantung diri di Pohon Matoa di RT 002 Kampung Kaugapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (26/2/2024), sekitar pukul 08.45 WIT.

Kapolsek Mimika Timur (Miktim), AKP Matheus T. Ate menyampaikan, awalnya anggota yang sedang piket mendapatkan informasi dari Kepala SPKT 3 Polsek Miktim, Aipda Fredrik Brabar melalui WA Group Polsek Miktim, bahwa, di Kampung Kaugapu terdapat seorang warga yang ditemukan gantung diri. Anggota piket pun langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

Tiba di TKP, anggota melihat korban masih dalam posisi tergantung menghadap ke pohon dengan seutas tali berwarna putih yang diikat digahan pohon Matoa.

Anggota bersama keluarga korban kemudian menurunkan korban lalu dievakuasi ke RSUD Mimika menggunakan mobil patroli.

Pihak kepolisian mengambil keterangan dari saksi bernama Irene Inawau yang merupakan nenek korban. Disebutkan bahwa, pada hari Minggu, 25 Februari 2024, saksi menegur korban dikarenakan menemukannya bersama perempuan di dalam kamar.

“Saksi menegur korban, jangan dulu urus perempuan, kamu sekolah dulu,” ujar Kapolsek menjelaskan keterangan dari saksi.

Tidak terima dengan teguran saksi, korban langsung keluar dari rumah. Pagi tadi, sekitar pukul 06.00 WIT, saksi mencari korban lantaran tidak pulang ke rumah semenjak keluar.

“Saksi kemudian menemukan korban sudah tergantung di pohon Matoa samping cafe halaman gereja,” ungkap Kapolsek.

Sementara itu saksi lainnya bernama Hendrikus Kapirapu mengatakan, saat itu dirinya sedang memarkir mobil di depan gereja, tiba-tiba terdengar suara teriakan disertai tangisan nenek korban dari arah belakang cafe.

Mendengar suara teriakan itu, saksi langsung berlari kearah belakang cafe dan melihat korban dalam keadaan tergantung di pohon Matoa.

Melihat hal tersebut, saksi dan beberapa orang masyarakat menurunkan korban dengan cara memotong tali yang mengikat leher korban.

Terkait kejadian ini, Kapolsek mengatakan bahwa pihak keluarga dan kerabat korban sudah ikhlas menerima kejadian ini.

“Tetap perlunya dilakukan monitoring dan pengamanan atas meninggalnya korban, sehingga dapat mengantisipasi adanya aksi dari keluarga yang masih kecewa meluapkan emosi dan dapat membuat gangguan Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Miktim,” kata Kapolsek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version