Soal Investigasi Penembakan Pdt. Yeremia, Sikap Gereja: Kami Mengampuni Pelaku
Menurut dia, ketidakpercayaan itu muncul ketika berkaca pada pengalaman lalu-lalu sebut saja peristiwa di Paniai, Nduga, Tolikara dan sebagainya yang tidak secara terbuka mengadili para pelaku.
“Memang kita tidak bisa mengintervensi terlalu jauh, itu hak negara. Tetapi kadang kasusnya hanya panas mula-mula, terus susut di tengah-tengah dan bahkan tidak ada kepastian. Itu kan membuat masyarakat bertanya-tanya,” kata Pdt. Petrus.
Meski begitu, gereja tetap menaruh harapan besar kepada Pdt. Henok Bagau dan seorang perwakilan PGI yang menjadi utusan gereja terlibat dalam tim investigasi tersebut.
Pdt. Henok Bagau, adalah gembala gereja yang berasal dari Suku Moni. Dia juga salah satu penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Moni, yang sebelumnya bersama-sama Almarhum Pdt. Yeremia Zanambani.
“Selaku orang Moni, dia tahu bahasa masyarakat di sana. Kita harap Pdt. Henok ini yang kemudian mengantar tim ke lapangan untuk berjumpa para saksi. Dengan demikian, maka informasi akurat bisa diperoleh,” kata Petrus.
Klaim TNI
Terpisah, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid, meragukan klaim TNI yang seketika itu langsung menyebut KKSB adalah pelaku.
“Klaim ini lemah kredibilitasnya karena tidak didasarkan pada pembuktian awal tentang apa benar itu dilakukan oleh KKSB,” kata Hamid menjawab seputarpapua.com dalam jumpa pers virtual beberapa waktu lalu.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan