Sejak 2015 Gedung Perpusda Mangkrak

waktu baca 3 menit
Gedung Perpustakaan Mimika - (Foto: Mujiono/SP)

TIMIKA – Bangunan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Mimika yang berada di Jalan Belibus Ujung, sampai saat ini belum dioperasikan alias mangkrak. Padahal bangunan gedung Perpusda Kabupaten Mimika sudah selesai sejak 2015 lalu.

Belum difungsikan Gedung Perpusda Kabupaten Mimika salah satu penyebabnya adalah masalah pertanahan. Dimana sampai saat ini, masalah pertanahan terhadap gedung tersebut belum terselesaikan dengan baik. Dan permasalahan pertanahan Gedung Perpusda Mimika ini, merupakan satu dari delapan permasalahan pertanahan yang terjadi di Mimika, seperti permasalahan pertanahan di SMPN 7, SMAN I, Gedung Damkar SP2, PLTMG di Poumako, SDN Sempan Barat, Perpusda, dan Balai Latihan Kerja (BLK).

Kondisi pertanahan tersebut, menyebabkan beberapa dinas dan instansi tidak bisa menjalankan programnya dengan baik. Dan hal ini sangat disayangkan oleh warga Timika, Arwan yang mengatakan, masalah tanah di Mimika ini sebenarnya sudah lama terjadi. Namun sampai saat ini permasalahan tersebut belum juga diselesaikan dengan baik, contohnya permasalahan Perpusda Mimika.

Bangunan Perpusda Mimika yang berwarna biru di Jalan Belibus Ujung tersebut, kondisinya banyak coretan dimana-mana. Padahal gedung itu baru dibangun, dan belum juga difungsikan. Sebagai warga Mimika, dirinya sangat menyayangkan hal itu terjadi. Padahal kita ketahui bersama bahwa buku adalah candela dunia. Dan untuk mendapatkan buku-buku yang penuh dengan pengetahuan tersebut salah satunya di perpustakaan.

“Kami sebagai warga sangat sayangkan, kenapa gedung Perpusda Mimika ini belum juga difungsikan. Kalau toh itu masalah tanah, kenapa tidak segera diselesaikan,”katanya kepada Wartawan di Jalan Belibis, Senin (17/7).

“Pak Bupati, kami minta Bapak lihat kondisi tersebut. Agar masalah ini tidak berlarut-larut, yang bisa merugikan masyarakat banyak,”tuturnya.

Sementara Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika, Jacob Toisuta mengatakan, untuk masalah kapan dioperasikan Gedung Perpusda Mimika itu tinggal menunggu masalah tanah selesai.

Gedung Perpusda Mimika itu ada tiga lantai, dimana untuk lantai bawah untuk anak-anak, lantai dua untuk umum, dan lantai tiga untuk akses internet.

Untuk yang dilantai bawah, khususnya di bagian anak-anak, pihaknya akan menyediakan koleksi buku mulai TK dan SD. Dan kebanyakan adalah buku cerita dan pengetahuan umum. Dimana buku-buku itu sudah ada, tetapi tinggal menunggu kapan dioperasikan.

“Dilantai bawah itu untuk anak-anak, dan koleksi bukunya sudah ada yang jumlahnya ratusan buku. Namun sekarang tinggal menunggu kapan dioperasikan,”katanya.

Sementara untuk di lantai dua, khusus untuk mulai pelajar SMP sampai masyarakat umum. Dilantai tersebut, disediakan koleksi buku sampai tempat baca. Dan di atas itu untuk internet, dimana akan disiapkan beberapa unit computer. Selain itu, pihaknya juga akan bekerjasama dengan UNICEF, karena juga bergerak pada bidang perpustakaan.

“Untuk ruang internet, akan disiapkan juga 20 unit computer,”ujarnya.

Ukuran luas bangunan, panjang 42 meter dan lebar 24 meter, dimana pembangunan tersebut mulai 2013 sampai 2015. Dan untuk masalah anggaran, pihaknya sudah lupa jumlahnya. Karena ada beberapa pemotongan, yang dikarenakan pelaksanaan pembangunan tidak jalan.

“Untuk anggaran, saya tidak tau persis dan lupa. Tapi yang passti gedung itu sudah dibangun mulai 2013 dan selesai 2015. Namun sampai sekarang, bangunan tersebut belum bisa difungsikan karena massih adanya masalah tanah,”jelasnya.

Lanjutnya, karena belum terselesaikan masalah tanah tersebut, sehingga rencana peresmian Perpsuda Mimika dengan Najwa Sihab yang merupakan duta baca Indonesia belum bisa dilaksanakan. Ini karena, jangan sampai peresmian dilaksanakan, tetapi masih ada penggugat yang mempermasalahkan tanah ini.
“Jangan sampai pada saat peresmian yang dihadiri Kepala Perpustakaan Nasional dan Najwa Sihab, ada permasalahan. Sehingga mau tidak mau peresmian tersebut terpaksa belum dilaksanakan. Karenanya, kami berharap masalah tanah ini segera selesai tahun ini,”tutur Jacob.

Kata dia, sementara untuk masalah SDM, pihaknya setiap tahun melakukan peningkatan berupa pelatihan. Ini karena di kantor ini, belum ada pustakawan. Sehingga perlu dilakukan pelatihan-pelatihan terhadap SDM yang ada.

“Kami setiap tahun selalu memberikan magang dan diklat di beberapa daerah. Dan petugas-petugas nanti akan bekerja di Gedung Perpusda, mulai pelayanan sampai Perpustakaan keliling,”terangnya,(Uji)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version