Smelter Freeport Terbesar di Dunia Diresmikan, Nilai Investasi Rp58 Triliun

waktu baca 3 menit
Menko Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto, Menteri Investasi dan BPKM Bahlil Lahadalia, Presdir PTFI Tony Wenas Dirjen Minerba ESDM Bambang Suswantoro, Sekda Pemprov Jawa Timur, dan Bupati Gresik saat menekan bel sebagai tanda peresmian smelter tembaga single line di Manyar Gresik. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

GRESIK, Seputarpapua.com | Pabrik smelter (pengolahan biji tembaga) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur diresmikan, Kamis (27/6/2024).

Peresmian smelter tembaga milik PT Freeport dilakukan secara langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Erlangga Hartarto didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia serta Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Minerba Kementerian ESDM) Bambang Suswantono ditandai dengan penekanan tombol.

Menko Bidang Perekonomian, Erlangga Hartarto mengapresiasi pembangunan smelter tepat waktu sejak ground breaking oleh Presiden Joko Widodo.

“Ini sangat tepat waktu, apalagi dua smelter bisa memproduksi 1 juta ton tembaga. Ini membuktikan hilirisasi sangat penting untuk dilakukan,” katanya.

Dikatakan, saat ini smelter sangat dibutuhkan untuk pembaruan energi yang sedang trend dan membutuhkan mineral utama, salah satunya tembaga.

Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan smelter di Gresik merupakan perjalanan panjang sejak proses akuisisi tahun 2018.

Dikatakan, sebelum diputuskan dibangun di Gresik, pada tahun 2021, Smelter rencananya dibangun di Maluku Utara, namun dibatalkan.

“Selamat atas pengoperasian smelter dengan single line terbesar di dunia,” ucapnya.

Sementara itu Presdir PTFI Tony Wenas
mengucapkan rasa syukurnya atas peresmian pabrik smelter tembaga single line terbesar di dunia berkapasitas 1,7 juta ton konsentrat, dengan total investasi USD 3,7 miliar atau Rp58 triliun.

Kata dia, walaupun kapasitas produksi 1,7 juta ton, namun ‘output’ hanya sekitar 600-700 ribu ton katoda tembaga dengan hasil pemurnian pertahun emas 50-60 ton dan perak 220 ton per tahun.

“Dalam pengoperasian smelter dibutuhkan waktu 6-10 minggu untuk memanaskan semua alat. Kalau sudah siap, maka konsentrat dimasukkan ke dalamnya, dan itu diperlukan 3 minggu. Oleh karena itu produksi katoda tembaga kemungkinan dimulai pada Agustus nanti,” jelasnya.

*Sekilas Tentang Smelter Manyar*

Dikutip dari laman ptfi.co.id, pada bulan Desember 2018, PTFI telah menerima Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari Pemerintah Indonesia yang memungkinkan PTFI untuk tetap beroperasi di wilayah pertambangan mineral Grasberg hingga tahun 2031.

Pada IUPK tersebut, disebutkan bahwa PTFI memiliki hak perpanjangan operasi hingga tahun 2041, dengan syarat PTFI menyelesaikan pembangunan smelter baru dan memenuhi kewajiban perpajakan kepada Pemerintah Indonesia.

Sejalan dengan IUPK tersebut, PTFI sudah mulai membangun smelter baru dengan nama Smelter Manyar. Ini adalah smelter kedua PTFI setelah pada tahun 1996 PTFI membangun smelter peleburan tembaga pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama PT Smelting Gresik.

Smelter pertama tersebut dibangun sebagai wujud kepatuhan PTFI terhadap Kontrak Karya II (izin operasi PTFI pada 1991-2018) yang mewajibkan seluruh pemegangnya melakukan proses pengolahan atau pemurnian di dalam negeri.

Kedua fasilitas smelter PTFI ini adalah bentuk nyata komitmen serta keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional. Di dekatnya, PTFI dan Pemerintah Indonesia akan terus membahu agar kedua smelter dapat memberi manfaat semaksimal mungkin bagi semua pihak, melalui berbagai upaya seperti mempertahankan iklim investasi yang sehat dan memperluas industri-industri hilir yang siap menyerap hasil olahan tembaga PTFI.

Penulis:
Editor:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version