Freeport Sebut Ribuan Karyawan Mogok Sudah Mengundurkan Diri

waktu baca 2 menit
AKSI - Para Karyawan PT.Freeport saat melakukan Aksi beberapa waktu yang lalu (Sevianto/SP)

TIMIKA | Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) menganggap ribuan karyawannya yang masih melakukan mogok kerja, sesungguhnya telah mengundurkan diri secara sukarela dari perusahaan.

Juru Bicara PT Freeport, Riza Pratama, mengatakan saat ini masih ada sekitar 3.200 karyawan permanen Freeport yang melakukan mogok kerja. Manajemen Freeport menganggap ribuan karyawan itu melakukan mogok kerja tidak sah.

“Ya, betul (mereka yang mogok kerja tersebut sudah mengundurkan diri secara sukarela),” kata Riza saat dihubungi Seputar Papua dari Timika, Minggu (30/7/17).

Riza mengemukakan, ribuan karyawan yang dianggap telah mengundurkan diri tersebut diberikan kesempatan untuk mengikuti rekrutmen melalui perusahaan kontraktor yang mensuplay tenaga kerja ke lingkungan PT Freeport.

“Kami memberikan kesempatan kepada karyawan yang mogok untuk mengikuti rekrutmen melalui kontraktor kami,” kata Riza selaku Vice President Corporate Communication PTFI.

Ketua Bidang Organisasi PUK SPKEP SPSI PT Freeport, Yapet Panggala, menanggapi santai pernyataan manajemen Freeport tersebut. Dia mengatakan, pernyataan itu sebelumnya memang telah disampaikan dalam pertemuan bersama di Jayapura.

“Bahasa itu manajemen Freeport sudah sampaikan dalam pertemuan dengan DPRP pada tanggal 10 Juli di Jayapura,” kata Yapet.

Dia menegaskan, bahwa serikat pekerja tidak menerima alasan apapun untuk menyimpulkan karyawan yang mengikuti mogok kerja telah mengundurkan diri. Anggapan manajemen disebut adalah sepihak tanpa mengikat aturan apapun.

“Karena kita masih sedang bernegosiasi terutama dalam menyelesaikan point ke 3 yang belum disepakati dalam pertemuan sebelumnya,” kata dia.

Yapet mengaku ada keanehan melihat pola penyelesaian masalah mogok kerja. Menurutnya, manajemen Freeport seolah ingin ‘main mata’ untuk menyelesaikan masalah secara perorangan, disisi lain ingin secara bersama-sama dengan serikat.

“Bagi serikat bahwa dari awal kami menawarkan agar masalah furlough dan PHK pekerja ini dibicarakan dengan serikat namun manajemen Freeport tidak berkenan,” ujarnya. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version