8.000 Rumah di Mimika akan Dipasang Sambungan Air Bersih, Telan Anggaran Rp65 Miliar

Kepala Dinas PUPR, Robert Mayaut. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Kepala Dinas PUPR, Robert Mayaut. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

TIMIKA | Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah siap memasang 8.000 sambungan rumah untuk penggunaan air bersih di Mimika.

Kepala Dinas PUPR, Robert Mayaut menjelaskan, dalam pekan ini pihaknya bersama PT Freeport Indonesia akan melihat kondisi peralatan instalasi pengelolaan air di CP Kuala Kencana yang dibangun PT Freeport untuk diperbaiki bila ada kerusakan.

“Lalu nanti dari Freeport hibahkan ke pemerintah. Selama ini kan masih di Freeport, jadi masih tanggung jawab Freeport, setelah hibah ke Pemkab baru kita masuk untuk kita jalankan,” kata Robert saat diwawancara di salah satu hotel di Jalan Cenderwsih, Rabu (14/6/2023).

Robert mengatakan, saat ini sudah ada 1.000 sambungan rumah yang dibangun Dinas PUPR.

Di tahun ini, sesuai dengan DPA akan dibangun sekitar 7ribu sampai 8 ribu sambungan rumah dengan nilai anggaran sebesar Rp65 miliar.

Robert menjelaskan, memasang sambungan rumah untuk penggunaan air bersih membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Berdasarkan engineering estimate (perhitungan biaya untuk suatu paket pekerjaan konstruksi) di tahun 2022, untuk memasang 50 ribu sambungan rumah dan kebutuhan untuk air bersih ini iebutuhan anggarannya mencapai hampir Rp500 miliar.

“Kalau pipa besar saja dari atas itu sudah Rp160 miliar, belum masuk rumah,” kata Robert menjelaskan.

Kata Robert, di tahun ini sebenarnya pihaknya meminta untuk memasang 17 ribu sambungan rumah dengan total anggaran mencapai Rp200 miliar. “Tapi uang yang dikasih Rp65 miliar itu untuk 7 ribu sampai 8 ribu sambungan rumah,” ungkapnya.

Advertisements

Lanjutnya, setelah pemasangan sambungan rumah, air bersih sudah bisa dialirkan ke rumah warga.

Tetapi tentu membutuhkan subsidi anggaran untuk pembiayaannya.

“Air bersih ini kalau su jalan masuk rumah siapa yang mau bayar,” katanya.

Katanya, untuk mengalirkan air tentu harus ada petugas teknis yang menjalankannya. Sehingga perlu dilihat lagi siapa yang akan mengelola kedepannya

“Air kan harus ada petugas kan. Jadi kita fokus dulu jalankan air sambil berjalan pemerintah atau organisasi yang jalankan dia nanti,” pungkasnya.

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan