JAYAPURA | Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua sebagai voters dan memilih Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 pada Kongres Luar Biasa (KLB), sangat menginginkan membasmi mafia bola agar perubahan terjadi dalam dunia persepakbolaan Indonesia.
“Asprov Papua dan Persipura memilih Erick Thohir pada KLB kemarin, dan kami harapkan ada perubahan dalam sepakbola di Indonesia,” kata Ketua Umum Asprov PSSI Papua, Benhur Tomi Mano kepada sejumlah pers di Jayapura pada Senin, 27 Februari 2023.
Tomi Mano yang adalah Ketua Umum Persipura Jayapura ini mengharapkan terpilihnya Menteri BUMN itu menjadi Ketum PSSI bisa membawa perubahan seperti para perangkat pertandingan.
“Dan yang pertama itu wasit harus yang baik, tidak boleh ada mafia di sepakbola Indonesia. Harus ada perubahan total sepakbola di Indonesia, itu yang kami harapkan,” ujar BTM panggilan singkatnya.
Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya akan meminta Erick Thohir untuk melantik kepengurusan Asprov PSSI Papua yang terpilih pada Mei 2022.
“Kami sudah menyurati Pak Erick Thohir untuk melantik kepengurusan Exco PSSI Papua dan memang beliau telah bersedia datang dan akan melantik, karena kita konfimasi langsung dengan pak Erick Thohir,” tuturnya.
Sebelumnya, Erick Thohir terpilih menjadi Ketum PSSI untuk periode 2023-2027 pada KLB PSSI, Kamis 16 Februari 2023 dengan mengantongi 64 suara mengalahkan La Nyala Mattalitti yang memperoleh 22 suara dari 86 voters.
Setelah terpilih, eks presiden Inter Milan itu langsung memvonis para mafia bola dengan diganjar kartu merah. “Kita vonis kartu merah untuk para mafia bola. Sepakbola kita sulit berkembang selama mafia pengatur skor belum kita tending. Akarnya yang perlu kita cabut, dan kita tidak boleh takut! Hukumannya bertingkat. Tapi kalau perlu, seumur hidup diblacklist dari sepakbola, biar jera. Posisi saya tegas: tumpas mafia pengatur skor sampai tuntas,” tegas Erick Thohir.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis