TIMIKA | Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro ( Diskop UMKM) Mimika membangun tiga rumah produksi untuk menunjang peningkatan ekonomi di Mimika, khususnya yang bergelut dengan komoditi lokal.
Tiga unit rumah produksi tersebut dibangun di tiga lokasi berbeda. Pertama di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur untuk produk komoditi teh mangrove, kemudian di kompleks koperasi Maria Bintang Laut untuk produk komoditi sagu serta ikan dan olahan di koperasi tersebut, kemudian rumah produksi lain untuk noken di Jalan Hasanuddin.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Mimika Petrus Yumte saat ditemui wartawan di salah satu hotel di Jalan Cendrawasih, Senin (25/9/2023) menjelaskan, pembangunan rumah produksi nantinya akan digunakan untuk pengembangan masing-masing usah komoditi itu, sehingga memudahkan dalam proses marketing.
Petrus melanjutkan setelah dibangun rumah produksi akan dihibahkan kepada koperasi.
“Pokonya kita bangun rumah produksi mereka mau bikin kemasannya kah, atau mau bikin apa di situ silahkan, tapi itu untuk skala kecil mungkin kemasannya atau apa begitu,” ujarnya.
Menurut Petrus, rumah produksi dibangun sebab pengusaha yang tergabung dalam koperasi dan bergelut dengan komoditi lokal kesulitan untuk mencari lokasi untuk membuat mengemas atau sekedar galeri untuk memamerkan produksi mereka.
“Jadi di rumah produksi ada galeri kecil, jadi macam ada orang mau cek atau lihat teh mangrove, nah di sana ada rumah buatnya, pengemasannya atau galeri atau apa,” terangnya.
Petrus mengharapkan pembangunan ketiga rumah produksi tersebut harus rampung tahun 2023 ini.
“Kita (dukung) bangunan saja, peralatan belum dan sebenarnya kegiatan (produksi) kan sudah jalan, teh mangrove kan sudah beberapa kali,” jelasnya
Petrus mengaku untuk komoditas lainnya seperti tambelo dan buah merah, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Mimika mengupayakan untuk membangun rumah produksinya di tahun depan.
“Untuk tahun depan jika ada program (pembangunan rumah produksi) kita akan masukan tambelo, buah merah, kopi cokelat,” ungkapnya.
Ia pun berharap kedepan rumah produksi ini bisa dihubungkan menjadi lokasi wisata di Mimika.
“Apabila bisa koneksi dengan Dinas Pariwisata, ini bisa dijadikan wisata kuliner kopi, seperti agrowisata begitulah, Jadi orang berwisata sambil minum kopi,” ungkapnya.
Disinggung soal anggaran pembangunan kata Petrus, dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa besaran anggaran yang digunakan.
“Saya tidak hafal angkanya baik, bisa saja satu (rumah produksi) bisa 800 juta sampai 1 Miliar, nanti saya cek lagi,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis