TIMIKA | Tren kasus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Mimika, Sabelina Fitriani, mengalami penurunan.
Sabelina menyebutkan, saat ini sudah 5.200 ekor babi yang mati akibat virus tersebut sejak pertama kali tercatat.
“Memang tren kasus sudah mulai menurun, dan sudah hampir setengah (total) populasi babi (di Mimika) mati,” kata Sabelina saat ditemui wartawan di Hotel Swiss-Bellin Timika, Senin (25/3/2024).
Pun begitu, Ia menyayangkan ada oknum-oknum peternak yang membuang bangkai babi yang mati akibat ASF di sembarangan tempat.
“Peternak harus membawa (bangkai babi) ke lokasi penguburan,” tegasnya.
Ia pun menekankan jika oknum peternak membuang disembarang tempat seperti di sungai, semak-semak, atau dimana saja apalagi di lokasi lalu lintas orang banyak, maka potensi penularan kepada ternak babi yang masih sehat sangatlah tinggi.
“Kita berharap sisa populasi sekitar 6.000-an ini kita lindungi,” ungkapnya.
“Imbauan dari kami, ternak babi yang mati jangan dibuang sembarang tempat. Kita (Disnakkeswan) ada lokasi, kalau tidak ada kendaraan kita bisa jemput. Jadi diharapkan masyarakat sampaikan ke dinas, ada kontak person juga untuk dihubungi soal penguburan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis