JAYAPURA | Kompetisi Liga Sentra Indonesia (LSI) Tingkat Provinsi Papua resmi digelar, Kamis (9/2/2023) di Stadion Mandala, Kota Jayapura. Liga Sentra Indonesia yang pertama kali digelar ini dibagi menjadi tiga kelompok usia dini dari berbagai sekolah sepakbola di Papua, yakni U-12 (10 SSB), U-14 (9 SSB) dan U-16 (17 SSB).
Kompetisi LSI Papua akan berlangsung selama 4 bulan lamanya dengan system kompetisi disesuaikan dengan kelompok usia. Pertandingan akan digelar dalam satu minggu hanya dua hari pertandingan untuk semua kelompok umur, kecuali kelompok U-12 hanya sehari dalam seminggu.
Sedangkan untuk pemenang adalah tim yang mengumpulkan poin terbanyak. Untuk juara kompetisi kelompok U-16 bakal bertanding pada tingkat Nasional di Bandung, dan setelah itu pemenang ditingkat Nasional akan mewakili Indonesia berlaga di Malaysia.
“Saya senang sekali karena kita bisa buka untuk seri provinsi Papua, karena saya pikir susah bikin pertandingan dengan jumlah laga yang banyak. Dan tentu butuhkan anggaran yang tidak sedikit, sementara tidak ada bantuan dana dari manapun, termasuk pemerintah pusat,” kata Koordinator LSI Papua, Natalia Tulunggan-Ohee.
Untuk itu ada biaya pendaftaran peserta namun tidak cukup.
” Tapi saya bersyukur karena ada teman-teman yang melibatkan diri untuk kompetisi ini,”ujarnya.
Ia berharap pemerintah dan pelaku olahraga atau yang mendukung Papua menjadi lebih baik bagi pembinaan sepakbola bisa support dan dukung kegiatan ini.
Dikatakan, adanya kompetisi LSI Papua ini membuktikan pesepakbolaan Papua sudah lebih meningkat dari sebelumnya.
“Ini bukti Papua selangkah lebih maju dari wilayah barat, karena istimewanya semua peserta masuk didalam website yang menganalisa seluruh data pemain, waktu sentuhan bola. Ini langkah yang maju di Papua,” tuturnya.
Sementara Ketua panitia yang juga Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura Jayapura (AMPP), Benny Jensenem menjelaskan LSI Papua adalah satu badan swasta olahraga yang dibentuk untuk mewujudkan kompetisi secara nasional serentak ditingkat usia dini secara berjenjang sebagai wujud mengangkat harkat bangsa didunia internasional.
“LSI sebagai salah satu cara untuk mengatasi terjerumusnya anak bangsa kita dari penyakit sosial. Kami para senior, mantan pemain Persipura lalu tidak berpangku tangan dan menyambut dengan penuh kesiapan untuk bekerja di atas tanah Papua, sehingga melalui LSI ini kita akan melakukan talent scouting bagi para pemain untuk memperkaya stok pemain muda dalam persepakbolaan Indonesia, dan Persipura, bahkan klub-klub lainnya,” jelasnya.
Selain itu, LSI ini dibentuk untuk mengimplementasikan Intruksi Presiden nomor 3 tahun 2019. Inpres tersebut berbicara tentang percepatan pembangunan sepakbola Indonesia.
“Jadi kita langsung kerjasama dengan LSI untuk segera dibuat kompetisi. Dan kelompok U-16 adalah awal untuk seleksi pemain, baik untuk PON yang akan datang maupun kompetisi lainnya dan kompetisi ini sangat tepat pembinaan usia dini,” pungkas mantan pemain sepakbola era-80an ini,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis