TIMIKA | Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika secara resmi mengusulkan penutupan operasi SAR pencarian korban penumpang perahu tradisional jenis ketinting yang terbalik dihantam ombak di perairan muara Atsj, Kabupaten Asmat, Papua.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, George L. M. Randang, menyatakan operasi SAR pencarian korban bernama Linus (52/L) resmi diusulkan ditutup setelah pencarian hari ketujuh, pada pukul 17.00 WIT Senin (3/5/2021).
“Pada Senin 03/05 pukul 17.00 WIT secara resmi telah mengusulkan penutupan operasi SAR pencarian terhadap Linus (52/L), salah satu korban hilang dari insiden perahu ketinting terbalik di muara Atsj,” demikian isi keterangan Humas SAR Timika yang diterima seputarpapua.com, Senin malam.
Sebelumnya, pada 27 April 2021 sekitar pukul 08.20 WIT, Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat menerima laporan dari Daniel yang merupakan keluarga korban.
Daniel menyampaikan bahwa pada 26 April 2021 sekitar pukul 15.30 WIT, perahu tradisional jenis ketinting berpenumpang empat orang terbalik setelah dihantam ombak di muara Atsj.
Tiga orang diantaranya bernama Wepi (23/L), Emi (20/P) dan Oto (18/L) selamat dari kejadian tersebut. Ketiganya waktu itu berusaha berenang hingga ke tepian pantai. Sementara Linus, hingga kini belum diketahui keberadaannya, diduga tenggelam.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel rescuer Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat, Polairud Asmat, TNI AL dan keluarga korban, dengan menggunakan alat utama RIB 85 PK telah berusaha melakukan pencarian terhadap korban.
Sayangnya, segala upaya pencarian hingga hari ketujuh namun korban tak kunjung ditemukan.
- Tag :
- Ketinting Hilang,
- Muara Atsj,
- SAR Timika
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis