NABIRE | Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Nerius Auparai, mengajak para kepala daerah di tanah Papua baik itu di Provinsi Papua maupun Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Tengah untuk bisa belajar dari kabupaten Tolikara dan mengadopsi program unggulan dalam mencegah dan mengatasi kasus stunting.
Kabupaten Tolikara disebutkan menjalankan dua program unggulan, yakni 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai sejak tahun 2014 dan Sarapan Sehat Anak Sekolah yang dimulai tahun 2023 ini. Kedua program tersebut dinilai oleh Nerius sebagai kebijakan yang populis dan tepat untuk menurunkan angka prevalensi stunting di wilayah itu.
“Saya sempat berkunjung ke Tolikara. Mereka memiliki rumah gizi tempat para ibu hamil dan ibu menyusui bawa anaknya diberi makan di sana. Selain itu, anak-anak PAUD dan anak SD diberi makan setiap hari. Ini luar biasa, dan saya harap para kepala daerah lain bisa mengikuti program seperti ini,” kata Nerius dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, pada Selasa 12 September 2023.
Menurut Nerius, program pemberian makanan bergizi dan pelayanan kesehatan secara berkala bagi ibu dan anak melalui 1.000 hari pertama kehidupan di kabupaten Tolikara, sangat berguna dalam penanggulangan stunting di tanah Papua. Sebab anggaran sangatlah besar, ditambah lagi sumber daya alam Papua yang begitu kaya, tinggal inovasi dari para kepala daerah.
“Dari semua kabupaten di Papua yang saya kunjungi, baru di Tolikara yang lakukan seperti ini. Kalau Tolikara bisa, saya yakin kabupaten lain juga bisa,” ujarnya.
Pada kegiatan Forum Koordinasi Jurnalis Tahun 2023, Nerius juga mengajak para jurnalis di Papua untuk bisa membangun kepedulian tentang isu stunting dalam pemberitaan di setiap medianya.
“Pemberitaan dari para jurnalis di media massa sangat penting agar semua orang bisa paham tentang stunting, terutama bagi para keluarga untuk mencegahnya. Sekaligus juga bisa menggugah kesadaran para kepala daerah di Papua untuk serius mengatasi stunting dengan menyediakan anggaran dan program. Karena stunting ini ancaman bagi generasi Papua,” tegasnya.
Kegiatan itu dihadiri puluhan jurnalis dengan menghadirkan sejumlah pemateri dan mengangkat tema seputar stunting dan penulisan isu ini di media massa.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis