Tujuh Bulan Disandera, Pangdam: Pembebasan Pilot Susi Air Masih Negosiasi

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan saat diwawancarai awak media di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jum'at (8/9/2023). (Foto: Arifin Lolialang/Seputarpapua)
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan saat diwawancarai awak media di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jum'at (8/9/2023). (Foto: Arifin Lolialang/Seputarpapua)

TIMIKA | Upaya pembebasan terhadap pilot Susi Air yang merupakan warga berkebangsaan Selandia Baru, Philips Mark Mehrtens, hingga kini terus dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah bagaimana bisa bernegosiasi damai dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) selaku pihak yang menyandera pilot.

Hal itu disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan saat diwawancarai awak media di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jum’at (8/9/2023) terkait perkembangan dari upaya pembebasan terhadap pilot Susi Air.

Pangdam mengatakan, upaya pembebasan terhadap Philips Mark Mehrtens kini ditempuh dengan cara negosiasi. Menurutnya, negosiasi adalah cara yang damai dan kini sedang ditempuh dan cara itu juga untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam upaya pembebasan.

“Perkembangannya, kita masih negosiasi. Tetap kita negosiasi damai, kita tidak mau ada perang, kita tidak mau ada korban,” kata Pangdam.

Negosiasi yang dimaksudkan Pangdam adalah upaya bagaimana dapat berkomunikasi dan berbicara dengan pihak penyendera, bahwa penyanderaan yang dilakukan terhadap pilot Susi Air tidak ada untungnya, malah sebenarnya merugikan masyarakat.

“Kita negosiasi ya kita bicara, berkomunikasi, bahwa penyanderaan pilot ini nggak ada untungnya, apa untungnya? Memang ada yang peduli dengan pilot ini? Kan gitu toh. Sementara masyarakat kan terdampak, kan merugikan,” terangnya.

Karena itu, dengan adanya permintaan-permintaan atau tebusan dari pihak penyandera, yang salah satunya pernah disampaikan oleh Egianus Kogoya yakni meminta kemerdekaan penuh bagi rakyat Papua, menurut Pangdam hal itu tidak mungkin.

“(Apakah) memang dengan satu pilot ini bisa kita mau mengorbankan Negara? Nggak lah ya,” ujarnya.

Sementara itu ditanya terkait adanya kabar baik dalam upaya pembebasan pilot Susi Air ini, Pangdam mengatakan, publik untuk bersabar dan menunggu hasil atas segala upaya yang sudah dan kini sedang dilakukan.

“Ditunggu saja, kalau misalnya negosiasi ini sudah bisa dilakukan, akan kami informasikan,” kata Pangdam.

Diketahui bahwa pilot Susi Air Captain Phillips Mark Mehrtens disandera Egianus Kogoya dan pasukannya usai melakukan pembakaran terhadap pesawat yang dipiloti Phillips saat mendarat di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Kini, tujuh bulan sudah Phillips ditawan Egianus Kogoya, meski sempat Egianus mengancam akan membunuh Phillips jika Pemerintah Indonesia tidak memenuhi tuntutan mereka akan kemerdekaan.

penulis : Arifin Lolialang
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan