Ada Anak SD di Mimika Tak Punya Sepatu Hingga Kelas Lima

Salah satu anak di SD Negeri 9 Mimika yang tak punya sepatu. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Salah satu anak di SD Negeri 9 Mimika yang tak punya sepatu. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

Pagi-pagi sekali sekitar pukul 7.00 WIT, beberapa anak terlihat berjalan di tengah hujan melintasi jalanan yang masih berstruktur bebatuan, puluhan meter jauhnya menuju salah satu sekolah dasar yang terletak di tengah hutan.

Ada yang berjalan sendiri, ada yang berdua, bahkan beramai-ramai, tapi kondisi jalan dan hujan yang terus mengguyur, membuat mereka harus berpisah untuk mencari pijakan di jalanan yang tidak tergenang air.

Apalagi, banyak dari mereka tidak mengenakan alas kaki. Anak-anak yang bersekolah di SD Negeri 9 Mimika, Papua Tengah ini, tidak mengenakan alas kaki atau sepatu sekolah karena memang tak punya sepatu.

Karena tak punya sepatu, mereka hanya memakai sendal, bahkan ada yang tidak memakai alas kaki sama sekali.

Seperti salah seorang anak yang ditemui di jalan menuju sekolah, Tundalini Nirigi, namanya. Setiap hari Ia berjalan kaki ke sekolah dari rumahnya di Jalan Pepaya, Iragasi hanya dengan sendal jepit.

“Setiap kali saya jalan ke sekolah saya tidak pake sepatu karena saya tidak punya sepatu,” kata Tundalini ditemui di sekolahnya, Selasa (23/7/2024).

Siswa kelas 5 SD ini mengaku tidak memiliki sepatu sekolah karena orang tuanya tak punya biaya untuk membeli. Dia memiliki dua saudara, dan hanya satu saudaranya yang punya sepatu sekolah.

“Mereka tidak ada uang, itu yang mereka tidak beli kita sepatu,” ungkapnya.

Selain Tundalina, anak-anak lain di sekolah itu juga ada yang tidak mengenakan sepatu. Tapi, tidak semuanya tidak punya sepatu, mereka punya sepatu, tapi karena kondisi hujan jadi tidak dipakai sepatunya.

Advertisements

“Hujan jadi tidak mau pake sepatu, nanti rusak,” ungkap salah satu anak.

Ada juga anak-anak yang mengenakan sepatu, ada yang masih kondisi bagus, tapi sepatu saudaranya yang dipakai. Selain itu, ada juga yang memakai sepatu tetapi kondisinya sudah rusak.

Meskipun pergi ke sekolah tanpa sepatu, anak-anak ini tetap bersemangat pergi dan mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Katanya, guru-guru di sekolahnya setiap hari aktif datang dan memberikan pelajaran.

“Ibu gurunya mereka masuk terus, kita belajar terus,” ungkapnya.

Anak lainnya yang ditemui usai pulang sekolah, punya cerita yang berbeda lagi. Dia punya sepatu, tapi tidak punya tas sekolah yang layak. Terlihat anak ini pergi ke sekolah dengan menggunakan tas kecil seperti tas belanja untuk membawa buku-buku dan alat tulis.

Advertisements

Dia adalah Jessica Kalabatme, siswa kelas 4 SD Negeri 9 ini tinggal di Jalan WR. Soepratman dan menumpangi ojek untik ke sekolah. Ayah Jessica adalah Arman Kalabatme, saat ini sedang melamar pekerjaan, sedang ibunya Linda Bukaleng bekerja mengurusi rumah.

Jessica mengaku sangat ingin mempunya tas yang layak untuk dipakai ke sekolah.

“Sa (Saya,rwd) tidak punya tas karena belum punya uang. Sa mau punya tas yang gendong belakang warna pink,” ungkap anak yang suka belajar Bahasa Indonesia ini.

Dia menambahkan, di kelasnya banyak juga teman-temannya yang tidak mempunyai sepatu. “Sebagian ada yang punya, tapi kalau hujan mereka lebih suka pake sendal,” katanya.

penulis : Anya Fatma
editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan