JAYAPURA | Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bijaksana dalam menetapkan anak asli, khusnya dari wilayah adat Tabi-Saireri menjabat sebagai PJ Gubernur Papua.
Demikian disampaikan Ketua Anak-anak pejuang Dwikora-Trikora, Adam Malik Mambrasar kepada awak media di Jayapura, Selasa (25/7/2023).
Adam menjelaskan, dengan adanya pemekaran DOB baru, menurut dia, Provinsi Papua masuk wilayah adat Tabi-Saireri, tidak salah anak asli dari wilayah Tabi-Saireri yang terbaik, mampu, punya kapabilitas, bisa memimpin Provinsi Papua.
“Itu tidak salah,karena kita masih jadi satu provinsi, Tabi-Saireri,” kata Adam.
“Saya kira dari 7 suku wilayah adat ini, kita sudah dibagi-bagi, ada dari Lapago kiranya lebih baik ada orang Lapago yang memimpin, dari Meepago dan Animha pun demikian,” ujarnya.
Adam mengatakan, dengan pemekaran itu maka pemerintah memberikan ruang, kesempatan, tatanan untuk orang-orang asli setempat boleh mengatur adatnya sendiri-sendiri.
Tetapi, kata dia, dengan tidak mengurangi apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan mengacu pada aturan yang ada, namun hendaknya pemerintah melihat itu dan memberi kesempatan.
“Kami berharap bahwa bapak Presiden bisa menyimak itu dengan bijaksana, pak Mendagri juga bisa arif dan bijaksana melihat itu,” katanya.
Menurut dia, itu harapan dari mereka selaku anak-anak pejuang Dwikora-Trikora.
Anak-anak pejuang ini juga berharap kepada Presiden dan Mendagri melihat aspirasi mereka dalam menjaga pembangunan di Papua, tapi juga memberikan ruang kepada Anak-anak Tabi-Saireri bisa memimpin Provinsi Papua.
“Kami mengamati bahwa situasi dan kondisi Papua saat ini dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur Lukas Enembe yang sementara diproses hukum,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya juga berharap bahwa dengan kondisi ini, harus orang asli Papua yang melanjutkan kepemimpinan Lukas Enembe sebagai Pj Gubernur Papua.
“Harus orang asli Papua yang memimpin kelanjutan dari selesai masa jabatannya pak Gubernur Lukas Enembe,” katanya.
Lanjut dia, masih ada orang asli Papua yang paham, dan mengerti situasi dan kondisi di Papua dengan dinamika politik yang sedang berkembang, lalu situasi pemerintahan yang sementara ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Kita berharap ada seorang pemimpin dari anak asli Papua yang menjabat sebagai Pj Gubernur Provinsi Papua,” tambah dia.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis