JAYAPURA | Ratusan warga dari 10 kampung di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah terpaksa mengungsi untuk mengamankan diri ke Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW, pada Minggu, 12 November 2023.
Ratusan warga itu terdiri dari anak-anak, perempuan dan lansia yang datang sejak Minggu siang lantaran ketakutan usai mendapat teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau yang disebut TNI sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST).
Bahkan, sejumlah tokoh masyarakat juga ikut mengamankan diri diantaranya Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, Abelom Kogoya, Kepala Kampung Tanah Merah, Tius Wakerwa dan Kepala Kampung Jenggernok, Antonius Murib.
“Dari keterangan warga, mereka terpaksa meninggalkan kampungnya karena diancam oleh kelompok separatis teroris wilayah Puncak, sehingga mereka mengamankan diri ke Pos Gome,” kata Komandan Satgas 300/BJW, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga dalam keterangannya yang diterima awak media ini, Senin (13/11/2023).
Untuk sementara, ratusan warga yang mengamankan diri ini ditempatkan di Gereja Bethel Jenggernok yang berhadapan langsung dengan Pos TNI Gome, sehingga mudah terpantau oleh personel TNI.
“Mereka masih di gereja, dan kami juga menyediakan makanan untuk ratusan warga ini,” ungkapnya.
Sementara Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, Abelom Kogoya disebutkan mengaku bahwa mereka meminta perlindungan ke personel TNI karena didatangi dan diancam oleh kelompok bersenjata.
“Kami takut karena mereka ancam bunuh kami, makanya kami datang kesini (Pos Gome). Kami tidak kerja, tidak ke kebun juga,” ujarnya Abelom kepada personel TNI.
Adapun ratusan warga ini berasal dari Kampung Jenggernok, Kampung Wako, Kampung Nenggebuma (Tanah Merah), Kampung Agiyome, Kampung Upaga, Kampung Gome, Kampung Jonggong Golawi, Kampung Kilanungin, Kampung Misimaga dan Kampung Tigilobak.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis