TIMIKA | Seorang korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, dipulangkan ke kampung halamannya Sulawesi Selatan, Senin (14/11/2022).
Korban bernama Ikbal, merupakan tukang bangunan di Kabupaten Dogiyai. Ia tewas dikeroyok massa tidak jauh dari lokasi kecelakaan lalulintas yang menewaskan anak kecil di Kampung Ikebo, dan memicu terjadinya kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, pada Sabtu 12 November 2022.
Senin pagi, jenazah Ikbal diterbangkan dari Dogiyai menuju Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, menggunakan pesawat Wings Air type ATR/72-600 PK-WHM (IW 1609).
Selanjutnya dari Mimika jenazah Ikbal diberangkatan lagi sekitar pukul 11.58 WIT menggunakan pesawat Lion Air type Boeing 737-8GP PK-LGK nomor penerbangan JT 3763 menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
Pemberangkatan jenazah Ikbal didampingi delapan orang kerabat maupun keluarga, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.
Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Ruben Palayukan membenarkan bahwa jenazah korban kerusuhan di Dogiyai telah diberangkatkan siang ini.
“Iya, saya sudah dapat laporannya, jenazah sudah diberangkatkan ke Makassar tadi,” ujarnya singkat.
Direncanakan setiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar nanti, jenazah akan langsung dibawa melalui jalur darat ke kampung halamannya di Desa Benteng, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep dan Kepulauan, Sulawesi Selatan.
Informasi yang dihimpun dari pihak keluarga menyebutkan bahwa almarhum Ikbal merupakan korban pengeroyokan oleh masyarakat pada saat kerusuhan di Dogiyai.
Saat itu, massa melakukan sweping dan hendak membakar rumah penduduk di sekitar lokasi kecelakaan. Pada saat itu juga almarhum keluar dari rumah dalam kondisi panik, sehingga dikejar massa yang mengira bahwa Ikbal adalah pelaku atau pengemudi penabrak anak kecil hingga tewas. Disitulah Ikbal dikeroyok massa hingga tewas.
Dalam kerusuhan di Dogiyai, massa membakar 13 bangunan yang terdiri dari enam bangunan milik Pemkab Dogiyai, serta tujuh bangunan milik warga atau swasta yang terdiri sekitar 80 petakan.
Kerusuhan ini juga menyebabkan ratusan warga setempat harus mengungsi ke kabupaten tetangga Nabire sementara waktu.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis