Presdir Freeport Hadiahkan Helm Tembaga ke TNI-Polri di Tembagapura

waktu baca 3 menit
Seorang anggota Brimob Ops Amole berfoto dengan helm tembaga hadiah dari PT Freeport Indonesia di Pos Keamanan Tembagapura, Selasa (17/8/2021). (Foto: Yonri/Seputarpapua)

TEMBAGAPURA | Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas dan Komisaris Utama PT Inalum (Persero), Letjend TNI (Purn) Doni Monardo melakukan peninjauan ke Pos Keamanan di Mile Point 68, Distrik Tembagapura, Papua pada Selasa (17/8/2021).

Saat berkunjung ke pos, Tony menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada aparat TNI-Polri yang bertugas di pos tersebut. Kunjungan Tony dan Doni diterima langsung oleh Danops Amole, Kombes Pol Muhammad Erwin beserta Dansatgas Pamrahwan Kolonel Inf. M. Azmi.

“Saya dari PTFI berterima kasih kepada bapak yang sudah mengamankan PTFI secara khusus dan Papua pada umumnya,” ujar Tony kepada kedua perwira menengah itu.

Usai mengucapkan terima kasihnya dan sempat melihat langsung kondisi pos yang ditempati aparat, Tony pun menyerahkan helm tambang berbahan tembaga sebagai simbol terima kasih.

“Saya juga ingin menyerahkan sebuah cinderamata berupa helm tambang yang terbuat dari tembaga. Ini simbolis, pak,” ujarnya.

Sementara itu, Doni Monardo mengucapkan terima kasih atas dedikasi TNI-Polri di wilayah objek vital itu.

Doni juga mengimbau para prajurit untuk mengutamakan kesehatan dalam bertugas.

“Kewaspadaan harus ditingkatkan terus. Dan terima kasih sudah menjaga keamanaan, tidak lupa juga kesehatan juga harus dijaga terutama dalam masa pandemi ini,” ucap Mantan Kepala BNPB dan Danjen Kopassus itu.

Sebelumnya, kepada wartawan di Tembagapura, Danops Amole Kombes Pol Muhammad Erwin menjelaskan penjagaan yang dilakukan pihaknya bersama TNI dimulai dari lowland (dataran rendah) sampai dengan highland (dataran tinggi) yakni Port Side sampai dengan Tembagapura.

Karena jangkauan pengamanan yang sangat luas, maka kata Erwin, tim dibagi menjadi tiga sub satgas, yakni Satgas Polri, TNI dan Kewilayahan.

“Kalau TNI itu tugasnya PAM RPU dari mile 40 sampai 64 dan patroli Zona. Kalau Satgas Polri itu tugasnya pengawalan, patroli zona dan tim respon cepat,” terang Erwin, Selasa.

Sub satgas kewilayahan yang dimaksud Erwin, terdiri dari Polres maupun Polsek setempat. Tugasnya untuk mendeteksi kejadian ataupun kemungkinan kejahatan yang akan timbul di wilayah obejek vital, termasuk pemindakan hukumnya.

“Jadi kejadian yang sifatnya melanggar hukum, kami juga sudah punya aparat yang menangani itu,” ujarnya.

Diakui Erwin, selama penugasan ini, pihaknya belum mendapati adanya kendala. Namun para personel yang ditempatkan di titik-titik rawan kontak senjata, dikatakan Erwin sangat terlatih untuk siaga 24 jam dan memiliki keterampilan pengamanan yang mumpuni.

“Selalu siaga. Makanya, kami selalu mengengenakan rompi anti peluru, kita juga selalu kompak dengan TNI dengan tujuan menjaga PTFI secara sempit dan luasnya merupakan aset negara, atau Obvitnas,” kata Kombes Pol Erwin.

Hal senada juga disampaikan oleh Komandan Satgas Pengamanan Daerah Rawan Khusus (Pamrahwansus) Kolonel Inf M. Azmi.

Dijelaskan, satuannya dibagi dalam beberapa Sub asatgas Pamrahwansus yaitu personel yang mengisi di ring satu bersama anggota dari Danops Amole Polri yang disebut Dansub Satgas Amole TNI itu mengamankan dari low land sampai ke highland.

Disamping itu juga, dijelaskannya, di ring  II dan III atau daerah penyangga wilayah kerja PTFI terdapat beberapa pos militer. Pos ini tersebar di Nayaro, Jila, Jita, Arwanop dan Banti.

Diakuai kedua perwira ini, bahwa tugas pengamanan yang dilakukan para prajurit tidak terlepas dari peran koodinasi bersama Security Risk Management (SRM) di PTFI.

“Sehingga semua pelaksanaan pengamanan dapat terdukung dan operasional dari PTFI dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Sehingga dapat membantu pembangunan Negara,” ujar Kolonel Azmi.

Azmi dan Erwin mengakui, sejak para personel melakukan tugas pengamanan di objek vital, pihak PTFI sangat memperhatikan kebutuhan para prajurit.

Bahkan disampaikan Azmi, pihak perusahaan juga memberi tiket pesawat gratis bagi prajurit yang mengalami kedukaan.

“PTFI memberikan support kepada keamanan itu mulai dari PMSA, layanan kesehatan, termasuk akomodasi dan makan semua didukung oleh PTFI. Termasuk ada akomodasi (tiket pesawat) jika ada petugas yang kedukaan atau emergency,” pungkas Azmi.

Penulis:
Editor:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version