TIMIKA | Ratusan karyawan orang asli Papua (OAP) melakukan aksi demo di halaman Main Office (Kantor utama) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (10/8).
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Seputarpapua.com, aksi yang berlangsung sejak pagi hingga siang tersebut berjalan damai dan mendapat pengawalan dari aparat keamanan.
Massa berorasi meminta pihak manajemen memberikan penghargaan kepada mereka yang telah bekerja di Tembagapura selama masa pandemi Covid-19 dan tidak turun ke dataran rendah Kota Timika untuk bertemu keluarga.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, mereka juga meminta agar perusahaan membuka akses bus SDO untuk karyawan turun ke Kota Timika untuk bertemu keluarga.
Mereka juga menganggap tidak adil, lantaran karyawan yang cuti ke luar daerah bisa mendapatkan akses, sementara karyawan yang cuti lokal justru tidak mendapatkan akses turun ke kota Timika selama masa pandemi Covid-19 ini.
Untuk berdiskusi soal beberapa aspirasi tersebut, sejumlah perwakilan dari massa kemudian diminta untuk mewakili massa aksi melakukan dialog bersama manajemen terkait aspirasi mereka. Pertemuan itu selanjutnya dilakukan di SDH 101.
Perwakilan manajemen yang hadir antara lain Iyas Kusnadi selaku VP Conben PTFI, Fredik Magay dan Iman Gombo. Sementara perwakilan dari massa karyawan OAP antara lain Enius Kiwak, Petrus Dekme, Erenus Natkime, Irosensius Omaleng, Ulinus Tinal, Yulianus Wonda, Engelbertus A dan Bonefasius Zonggonau.
Dalam pertemuan itu, manajemen Freeport menyampaikan bahwa, sejak Maret 2020 bus SDO belum dioperasikan lantaran jumlah penularan kasus Covid-19 di Tembagapura mengalami peningkatan. Ditambah lagi, wilayah Tembagapura ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai zona merah penularan kasus Covid-19, sehingga diberlakukan PSDD.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis