Sepakbola Putra dan Putri Papua Tersingkir di PON XXI Aceh-Sumut

Sepakbola putri saat bertanding. (Foto: Humas KONI Papua)
Sepakbola putri saat bertanding. (Foto: Humas KONI Papua)

JAYAPURA, Seputarpapua.com | Juara bertahan sepakbola putra dan putri Papua harus angkat koper lebih dulu pada iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Keduanya tersingkir dibabak penyisihan grup baik putra dan putri. Lebih dulu tersingkir sepakbola putra, bermain di Stadion Blang Paseh, Sigli, Aceh, Minggu (8/9) malam seusai bermain imbang 1-1 dari Papua Pegunungan di fase Grup C.

Papua Pegunungan menemani Jawa Timur sebagai runnerup grup, lantaran selisih gol lebih baik dari pasukan Moses Banggo, meskipun memiliki empat poin sama.

Papua menang Riau (1-0), kalah dari Jawa Timur (0-1) dan imbang dengan Papua Pegunungan (1-1). Sementara Papua Pegunungan menang Riau (3-1), Kalah Jatim (1-2) dan imbang (1-1) dengan Papua.

Pelatih kepala sepakbola putra Moses Banggo tetap memuji pasukannya, lantaran semua rencana dalam latihan sudah diterapkan. Namun hasilnya tak seperti yang diharapkan.

“Kita sudah berjuang maksimal apa yang kita siapkan rencanakan dalam latihan sudah berjalan baik. Selama ini kesusahan dipersiapan, kita sudah latihan finishing kepada pemain-pemain tapi kita dapatkan hasilnya. Persiapan minim tapi bukan jadi alasan karena tim sudah berjuang, sudah berupaya untuk tampil lebih baik, tapi itu lah hasilnya, kita akan berbenah kedepan,” jelas Moses Banggo.

Tersingkirnya sepakbola putri lantaran tak mendapatkan poin apapun di Grup B karena kalah lawan DKI Jakarta (1-2) dan laga terakhir melawan Sulawesi Selatan (3-4) di Stadion Mini Disporasi, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (9/9/2024).

Pelatih kiper tim sepakbola putri Papua, Risaldi tetap berbesar hati meskipun tak mendapatkan hasil maksimal. Dia tetap mengapresiasi perjuangan pemain untuk berupaya dapatkan kemenangan di laga krusial itu.

“Memang itu hasil yang dikasih Tuhan untuk kita. Pertandingan sudah selesai pemain sudah lepas semua, walaupun ada sedikit kecewa dengan perangkat pertandingan, bukan match ini saja di laga sebelumnya juga kami sangat dirugikan,” kata Risaldi.

Advertisements

Dia menyebutkan pengadil lapangan banyak membuat keputusan yang merugikan tim saat bertanding.

“Itulah seni dalam sepakbola, semoga di PON berikut perangkat pertandingan yang digunakan level bagus dan fair, biar pemain juga tidak terbebani karena ada beberapa momen, waktu penalti itu kami di luar kotak. Sama sekali tidak ada sentuhan. Banyak pelanggaran yang tidak diberikan kepada kami,” ujarnya.

Selain itu, dia tampak kecewa terhadap kesiapan tim yang kurang maksimal untuk berlaga di PON XXI.

“Persiapan tidak maksimal, tidak ada TC terpusat sama sekali, tim baru berkumpul tiga minggu, dan semua berlatih dari rumah. Tolong pejabat bisa melihat para atletnya dan tolong perhatikan atlet-atlet kalian. Mungkin persiapan kita tidak seperti tim lain, sangat minim tapi dengan semangat dan hati yang baik, kita mau berjuang, namun hasilnya seperti ini,” harapnya.

Sementara salah satu pemain Ina Wetipo tetap menerima hasil ini, meskipun kecewa belum bisa mempertahankan status juara bertahan peraih medali emas di PON XX.

“Kami tetap mengucap syukur, kami legowo dengan kekalahan ini. Kecewa tapi itu hasilnya tidak menjalani TC terpusat sama sekali, persiapan sangat kurang. Tapi kami tetap semangat dan ingin bermain, tapi begitu sudah hasil kami,” pungkasnya.

penulis : Vidi
editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan