30 Peserta Program Alam Lestari Angkatan 17 Belajar Eko Edukasi di Sekolah Asrama Taruna Papua

Peserta alam lestari saat mencacah bahan yang akan digunakan untuk pembuatan pupuk kompos. (Foto: Mujiono)
Peserta alam lestari saat mencacah bahan yang akan digunakan untuk pembuatan pupuk kompos. (Foto: Mujiono)

TIMIKA | 30 peserta program Alam Lestari PT Freeport Indonesia angkatan 17, Selasa (28/3/2023) melakukan kunjungan ke Sekolah Asrama Taruna Papua ((SATP) yang terletak di Kelurahan Wonosari Jaya, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah.

Kunjungan para peserta Alam Lestari ini untuk belajar eko edukasi yang sudah dijalankan oleh SATP Mimika, mulai dari eko enzim, eko kompos, serta taman dan agrikultur.

Para peserta Alam Lestari ini diajak keliling SATP untuk melihat tempat dan proses pelaksanaan eko edukasi. Adapun tempat-tempat di SATP yang dikunjungi para Pangeran dan Putri Alam Lestari, yakni laboratorium alam, tempat pembuatan pupuk kompos, klinik apung, serta eko enzim.

Di laboratorium alam, para peserta Alam Lestari diajak melihat satwa-satwa yang ditangkarkan, mulai burung cenderawasih kuning besar, kaka tua jambul kuning, burung taun-taun atau rangkong Papua, nuri kepala hitam, kutilang, burung cinta, elang Papua, kangguru abu-abu, kasuari, dan kera.

Sementara di tempat pembuatan pupuk kompos, 30 peserta alam lestari diajarkan untuk pembuatan pupuk kompos, mulai dari pemotongan dan pemilihan bahan, campuran, dan yang lainnya.

Sedangkan di klinik apung, peserta Alam Lestari diajarkan dan diajak untuk menanam mangrove, serta cara penggunaan pupuk kompos dari daun kelor yang digunakan dalam penanaman bunga lavender.

Peserta alam lestari saat mencacah bahan yang akan digunakan untuk pembuatan pupuk kompos. (Foto: Mujiono)

Sementara di rumah produksi eko enzim, peserta Alam Lestari diajarkan cara pembuatan eko enzim yang produknya bisa digunakan untuk sabun mandi, pembersih lantai, aroma terapi, sabun cuci, dan terakhir dari eko enzim bisa digunakan untuk sampo buah merah.

Program Koordinator Alam Lestari Enviromental Division PT Freeport Indonesia, Meitty Poei mengatakan, program Alam Lestari merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Enviromental Division PT Freeport Indonesia. Dimana program ini mengajak perwakilan dari sekolah-sekolah menengah pertama (SMP) untuk menjadi duta lingkungan hidup.

“Tahun ini ada 36 siswa-siswi dari 18 SMP di Mimika yang ikut sebagai peserta alam lestari,” kata Meitty.

Advertisements

Pada program ini sendiri, katanya, para peserta Alam Lestari dibekali dengan materi-materi tentang lingkungan, termasuk di dalamnya kegiatan daur ulang.

Dari materi tersebut, para peserta Alam Lestari diajak ke SATP untuk melihat secara langsung proses daur ulang yang dilakukan.

Dengan pengetahuan ini, maka akan sangat membantu para peserta Alam Lestari untuk mempelajari apa saja yang dilakukan untuk daur ulang, baik kompos, eko enzim, dan lainnya.

Selain itu, kunjungan ini menjadi modal bagi para peserta juga untuk membuat project lingkungan di sekolah masing-masing. Project ini sebagai implementasi mereka dalam mengikuti program Alam Lestari.

“Project lingkungan yang akan dibuat oleh para peserta akan menjadi bagian dari penilaian untuk bisa masuk ke tahap selanjutnya, yakni pemilihan pangeran dan putri alam lestari yang akan dilakukan pada Juni 2023 nanti,” katanya.

Peserta alam lestari saat foto bersama dengan perwakilan siswa-siswi SATP saat melakukan kunjungan. (Foto: Mujiono)

Lanjutnya, mereka juga menjadi duta lingkungan yang akan mengkampanyekan semua hal terkait lingkungan. Dimana kampanye lingkungan yang mereka lakukan, baik dengan menggunakan media sosial maupun secara langsung di lingkungan sekolah masing-masing.

Advertisements

“Para peserta ini akan jadi enviromental influencer, yakni mereka akan melakukan kampanye melalui media sosial. Dengan sebagai influencer, mereka diharapkan bisa menjadi contoh lainnya untuk bisa melakukan hal-hal yang baik. Dengan kata lain, mereka ini menjadi duta lingkungan,” ujarnya.

Eko edukasi merupakan bentuk komitmen dari Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) mitra pendidikan dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia dalam pengeloan SATP.

Dimana, eko edukasi sendiri merupakan penerapan dari tata kelola “boarding-school management” berbasis pendidikan kontekstual Papua yang melihat siswa sebagai subjek belajar.

Dalam arti, program ini sendiri memberikan manfaat kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dengan memanfaatkan sarana-prasarana yang ada di lingkungan sekolah. Dalam kata lain para peserta didik diajak untuk belajar dan melakukan ‘learning by doing’.

Selain itu, eko edukasi juga sebagai kolaborasi atau integrasi ekosistem ekologi berbasis sains dalam revolusi belajar melalui kurikulum berbasis kehidupan konstekstual Papua SATP.

Dimana, para siswa diajak untuk melakukan sesuatu secara langsung melalui pengalaman nyata. Sehingga akan membentuk dan membangun karakter anak melalui pendekatan ilmu pengetahuan. 

penulis : Mujiono
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan