Dirjen Otda Sebut Gedung DPRD Mimika Tidak Layak

waktu baca 2 menit
Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, Sony Sumarsono - Foto : Sevianto/SP

TIMIKA | Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Soni Sumarsono menyebut gedung DPRD Mimika, Papua, tidak layak menjadi sebuah gedung wakil rakyat atau Dewan yang terhormat.

Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta ini miris setelah disambut atap bocor, plafon bocor, dan genangan air di dalam gedung DPRD Mimika saat menghadiri rapat penyerahan SK Peresmian Keanggotaan DPRD Mimika, Selasa (15/8/17).

Kondisi gedung DPRD Mimika di Jalan Cenderawasih itu disebut tidak layak difungsikan, lantaran genangan air bahkan memasuki ruang sidang paripurna Dewan.

“Ini sebetulnya tidak layak menjadi gedung Dewan tanpa kondisi perbaikan. Bocor dimana-mana, sejumlah fasilitas tidak berfungsi,” kata Sumarsono.

Sumarsono meminta Bupati Mimika Eltinus Omaleng secepatnya melakukan perbaikan gedung DPRD Mimika, dan memastikan seluruh fasilitas gedung itu dapat difungsikan secara layak.

“Saya kira itu menjadi hal penting, untuk dicamkan baik-baik. Saya minta Pak Bupati agar dalam waktu sesingkat-singkatnya perbaiki seluruh fasilitas gedung DPRD ini,” tandasnya.

Dia menegaskan, tidak boleh setetes air sekalipun membasahi ruang dalam gedung Dewan yang terhormat tersebut. Menurutnya, kelayakan gedung DPRD menjadi lambang kehormatan wakil rakyat.

“Dewan kenapa disebut yang terhormat, karena Dewan mewakili rakyat. Dewan mewakili sekian ribu suara rakyat. Karena itu, tidak hanya statement dan kelakuan Dewan terhormat, tetapi tempatnya juga harus terhormat,” tegasnya.

Meski begitu, Sumarsono sempat menyentil anggota Dewan agar tetap menjaga marwah kehormatan wakil rakyat di daerah, dengan bersikap selayaknya panutan bagi rakyatnya 

“Jangan nanti jika tempatnya terhormat, tapi kelakuan Dewan tidak terhormat. Misalnya seperti itu,” sentilnya.

Untuk diketahui, gedung DPRD Mimika di Jalan Cenderawasih berkonsep honai (rumah adat Papua) dibangun sejak 2009. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 2013.

Total anggaran berdasar kontrak kerja dan realisasi anggaran yang terserap dalam pembangunan gedung ini sebesar Rp72,5 miliar. Bangunan utama berkonstruksi beton tiga lantai, terahir dikerja pihak ketiga, PT Hasil Karya Mandiri. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version