6 Kantor Pemkab Dogiyai Dibakar Massa, Polda Papua: Situasi Sudah Kondusif

Kondisi terakhir pasca peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. (Foto: Ist)
Kondisi terakhir pasca peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. (Foto: Ist)

TIMIKA | Polda Papua mengklaim bahwa situasi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, hingga hari ini, Minggu (13/11/2022) relatif kondusif pasca kerusuhan yang terjadi pada Sabtu sore, 12 November 2022 hingga Minggu dini hari.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya menyampaikan bahwa Kabupaten Dogiyai saat ini sudah relatif kondusif pasca pembakaran susulan oleh sekelompok massa tadi malam.

Ia mengatakan, memang kemarin sore situasi sudah sempat kondusif, namun pada malam harinya massa kembali anarkis melakukan pembakaran di sejumlah titik di wilayah itu. Namun, Kamal tidak menyebut penyebab massa kembali melakukan aksi anarkis.

“Malam hari massa kembali melakukan pembakaran di beberapa titik, termasuk perkantoran pemerintah dan rumah warga,” kata Kamal.

Hingga Minggu dini hari, massa masih melakukan aksi pelemparan batu dan melepas anak panah ke arah aparat gabungan TNI-Polri yang melakukan pengamanan.

Aparat membalasnya dengan tembakan peringatan bertujuan menghalau massa agar tidak mendekat dengan petugas yang berjaga-jaga.

Minggu pagi tadi, situasi sudah dapat dikendalikan sehingga aparat keamanan melakukan patroli berjalan kaki sambil memantau kerusakan akibat aksi massa tadi malam.

“Dari pantauan aparat gabungan yang melakukan patroli, terdapat 6 bangunan pemerintahan di jalan Trans Nabire-Enarotali arah kampung Ekimanida yang dibakar,” katanya.

Bangunan yang dibakar oleh massa diketahui merupakan Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor Lingkungan Hidup, dan Kantor Dukcapil.

Kerugian materiil akibat pembakaran itu belum bisa dipastikan, begitu juga terkait korban jiwa.

Karena dari informasi yang diterima petugas, masih ada seorang warga belum diketahui keberadaannya, begitu juga seorang ibu bersama dua anaknya yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

“Kami masih menunggu situasi benar-benar kondusif untuk segera dilakukan pendataan kerugian materiil dan korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini,” ujar Kamal.

Advertisements

Aparat gabungan di Dogiyai rencananya akan membentuk tim investigasi mengungkap para pelaku penyebab massa rusuh dan melakukan aksi anarkis.

Yangmana pada awalnya, sekelompok warga mengamuk dipicu kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang anak berusia 5 tahun meninggal dunia pada Sabtu siang.

Warga kemudian melakukan aksi anarkis menyerang sopir dan warga lainnya lalu membakar beberapa rumah warga dan 2 unit truk serta alat berat.

Advertisements

“Dari kejadian penyerangan itu 1 orang mengalami luka bacok dan 2 anggota Polisi yang saat itu bertugas menghalau massa ikut menjadi korban,” terangnya.

Sopir truk penabrak anak kecil kini telah diamankan di Polres Dogiyai, sedangkan korban lainnya masih berada di Polres Dogiyai lantaran belum dapat dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diblokade oleh warga.

Kamal menambahkan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri telah memerintahkan beberapa Pejabat Utama menuju Dogiyai yang dipimpin Dirreskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani untuk penanganan masalah yang terjadi.

Advertisements

Bahkan untuk membantu memulihkan situasi di Kabupaten Dogiyai, tadi pagi telah dikirim sebanyak 2 SST personel dari Polres Nabire.

Kamal mengimbau kepada masyarakat Dogiyai agar mempercayakan penanganan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi kepada pihak kepolisian. Juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi melakukan aksi-aksi anarkis maupun kekerasan di Kabupaten Dogiyai.

“Karena hal ini tentu akan mengganggu pembangunan di Dogiyai dari segala aspek,” ujarnya.

Identitas korban luka-luka yang sementara dihimpun pihak kepolisian antara lain,  Marten Peni Serli, merupakan korban imbas dari kasus laka lantas yang terjadi.

Advertisements

Bripda Muhammad Tahir dan Bripda Wahyudi Eka Ramadhani, anggota Polri yang terluka akibat terkena panah saat menghalau massa.

Noldi Goo, anak kecil yang tewas dilindas truk yang dikemudian saudara KM. KM juga mengalami luka-luka akibat penganiayaan oleh warga setempat.

 

penulis : Saldi
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan