Tingkatkan Mutu Pelayanan Kegawatdaruratan, Perawat RSUD Mimika Ikuti Pelatihan BTCLS

Tingkatkan Mutu Pelayanan Kegawatdaruratan, Perawat RSUD Mimika Ikuti Pelatihan BTCLS
FOTO BERSAMA | Wakil Bupati Mimika Yohanes Bassang, Direktur RSUD bersama anggota HIPGABI Provinsi Papua beserta peserta BTCLS berfoto bersama. (Foto: Hadija/SP)

TIMIKA | Perawat dilingkup RSUD Mimika, Papua, mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kegawatdaruratan untuk menciptakan keselamatan pasien, Senin (29/7).

Pelatihan yang berlangsung selama delapan hari ini dibuka Wakil Bupati Mimika Yohanes Bassang.

Pelatihan BTCLS merupakan pelatihan wajib sebagai salah satu prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang perawat yang bekerja di rumah sakit dan puskesmas.

BTCLS adalah tindakan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat.

Ketua panitia, Hartati Sigalingging mengatakan, pelatihan ini selain untuk meningkatkan mutu pelayanan RSUD juga untuk menunjang akreditasi rumah sakit dalam Pokja KKS, K3RS, dan menunjang adanya PON 2020 mendatang di Provinsi Papua khususnya Timika. 

"Untuk menunjang perawat tim Disaster atau penanggulangan bencana RSUD Mimika," ungkap Hartati membacakan laporannya.

Ia juga menyampaikan, pelatihan ini merupakan salah satu syarat bagi perawat yang bekerja di pelayanan kesehatan dalam negeri maupun luar negeri dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.

"BTCLS menjadi salah satu syarat yang mutlak dengan bukti sertifikat perawat tersebut memiliki skil dalam bekerja dan penerimaan tenaga kerja perawat," jelasnya.

Hartati menjelaskan bahwa anggaran dana untuk kegiatan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Mimika, dengan jumlah perawat yang ikut dalam kegiatan tersebut sebanyak 83 orang yang dibagi dalam dua kelompok. 

Advertisements

Direktur RSUD Mimika, dr Evelyn Pasaribu mengatakan, pelatihan ini akan berlangsung selama delapan hari yang dibagi dua sesi.
Setiap sesi pelatihan berlangsung selama empat hari. 

"Karena kita tidak bisa melakukan latihan untuk semua perawat secara bersamaan harus di sesuaikan sama jadwal mereka," tutur Evelyn.

Pelatihan BTCLS ini juga bekerja sama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi Papua. 

"Kerja sama dengan HIPGABI ini merupakan yang pertama kali untuk RSUD bahkan bisa jadi yang pertama kali di Kabupaten Mimika," jelasnya.

Disebutkan, untuk jmlah perawat yang ada di RSUD Mimika sekitar 200 lebih perawat. Jumlah tersebut dinilai masih kurang. Meski demikian, sejauh ini para perawat yang ada masih mampu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

"Semoga dalam anggaran perubahan ini kita masih bisa menganggarkan untuk penambahan, karena semua ruangan sudah secepatnya harus dipakai dan IRD juga belum difungsikan, sehingga penambahan perawat ini masih sangat di butuhkan sekitar 50 perawat," pungkasnya.

Advertisements

Reporter: Hadija Laisouw
Editor: Aditra

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan