Berhasil Diidentifikasi, 7 Jenazah Korban KKB Dipulangkan Besok

Anggota kepolisian hendak memasukkan jenazah seorang karyawan PTT ke dalam mobil jenazah. (Foto: Yonri/Seputarpapua)
Anggota kepolisian hendak memasukkan jenazah seorang karyawan PTT ke dalam mobil jenazah. (Foto: Yonri/Seputarpapua)

TIMIKA | Tim medis RSUD Mimika, Papua, dibantu dokter TNI-Polri dan Inavis Polda Papua, Senin (7/3/2022), rampung mengindentifikasi delapan jenazah pekerja tower Palapa Ring Timur yang menjadi korban pembantaian oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak pada 2 Maret 2022.

Selain identifikasi identitas para korban, tim yang terlibat juga melakukan visum luar jenazah masing-masing korban. Visum yang dilakukan guna kepentingan proses hukum penyelidikan dan penyidikan, jika sewaktu-waktu para pelaku pembantaian dapat diungkap.

Keterangan dari Direktur RSUD Mimika, dr Anton Pasulu, pihak rumah sakit melakukan visum luar hingga pemulasaraan jenazah yang berlangsung kurang lebih 5 jam. Di mana proses itu dilakukan oleh 12 tim medis gabungan.

“Puji Tuhan, proses visum dan pemulasaraan jenazah berjalan dengan lancar,” kata Anton.

Dalam konferensi pers yang dilakukan dipelataran kamar jenazah RSUD Mimika tersebut, dipimpin oleh Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Muhamad Firman dan dihadiri pihak dari PT Palapa Timur Telematika (PTT).

Dalam penjelasan Tim Inavis Polda Papua yang dipimpin Panit Idetifikasi Ditreskrimum, Iptu Johan Wahyudi, menerangkan bahwa identifikasi jenazah selain menggunakan sidik jari masing-masing korban, juga dibantu rekan-rekan korban yang dinilai mengenal masing-masing korban.

Selain itu, juga dibantu dari tanda-tanda fisik hingga pakaian yang digunakan korban terakhir kalinya saat pembantaian terjadi.

“Masing-masing identitas kita sudah buktikan, dan kita pastikan identitas masing-masing (jenazah) benar,” kata Iptu Johan.

Sementara itu terkait luka-luka yang dialami para korban, dalam konferensi pers tersebut tidak ungkapkan oleh tim medis, dengan alasan bahwa hasil visum adalah data yang akan diserahkan pihak rumah sakit kepada kepolisian.

Advertisements

“Untuk kondisi jenazah luka-luka, jenis luka dan yang sehubungan dengan itu, mohon maaf tidak dapat kami sampaikan disini, karena itu merupakan data visum yang tentunya hubungannya kami akan serahkan kepada kepolisian,” kata dr Anton.

Pada kesempatan itu, dari pihak PTT yang diwakili Direktur Operasional, Eddy Siahaan, menjelaskan bahwa tujuh dari delapan korban akan diberangkatkan besok, Selasa, 8 Maret 2022.

Jenazah almarhum Renal Tegasye Tentua (karyawan PTT) diberangkatkan dari Timika tujuan Ambon via Makassar, sedangkan Billy Garibaldi (karyawan PTT) tujuan ke Bandung via Jakarta.

Selanjutnya Syahril Nurdiansyah (karyawan kontraktor) dan Eko Septiansyah (karyawan kontraktor) diberangkatkan dengan tujuan Jakarta Pusat. Ibo (karyawan kontraktor) tujuan Subang, Jamaluddin (karyawan kontraktor) tujuan Rangkasbitung.

Sedangkan almarhum Bebi Tabuni (pemandu lokal), rencananya diantar dan dijemput oleh Bupati Puncak, Willem Wandik bersama dengan pihak dari perusahaan ke Ilaga.

Bona Simanulang yang juga berdomisili di Timika, akan disemayamkan satu hari dan akan diberangkatkan ke Palu pada hari Rabu, 9 Maret 2022.

Advertisements

“Ini semua kita antar sampai ke rumah duka, sampai lokasi (pemakaman),” kata Eddy Siahaan.

penulis : Saldi, Yonri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan