TIMIKA | Jurnalis merupakan seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan menganalisis, membuat, dan menyajikan informasi kepada publik melalui melalui media secara teratur.
Jurnalis adalah salah satu profesi yang tidak mengenal waktu. Kapanpun, dimanapun harus siap menjalankan tugas.
Bagi jurnalis yang sudah menikah, harus bisa memberikan yang terbaik dan mendapatkan dukungan dari pasangan.
Di momen hari Pers Nasional, Kamis (9/2/2023) , banyak harapan yang tersirat dari para suami maupun istri yang memiliki pasangan hidup seorang jurnalis.
Seperti yang diungkapkan Petrus Ola Boli Lewobelolon, suami dari Yosefina Dai Dore. Sang istri telah memiliki pengalaman sebagai Jurnalis di Timika hampir 10 tahun.
Petrus yang berprofesi sebagai pegawai di BPBD mengaku, sebagai suami yang menemaninya selama 10 tahun hidup bersama sangat bangga dengan profesi istri tercintanya, meski kadang harus memahami situasi istri yang siap berada di lapangan kapan saja.
“Perasaan saya yang pertama, saya bangga, terus kadang-kadang juga jengkel soalnya kalau lagi off kerja disuruh antar kiri kanan. Tapi saya tetap support istri saya,” katanya kepada Seputarpapua.com.
Menurutnya, peran jurnalis sangat penting, karena segala informasi dapat dipublikasikan ke masyarakat umum.
Peran jurnalis juga, kata Petrus untuk mengontrol segala ketidakadilan agar masyarakat bisa mendapat perlakuan yang adil nyaman dari pihak-pihak yang berkuasa dan berwenang.
“Makanya saya bangga dengan istri saya, bisa berguna bagi orang banyak,” ucapnya.
Ia berharap Jurnalis di seluruh Indonesia dan Tanah Papua khususnya semakin sukses dan terus menjaga independensi.
“Harapan saya, semakin sukses, kompak selalu jujur dalam segala pemberitaan dan berpihak pada masyarakat kecil,” katanya.
Ungkapan ini juga datang dari Rudy Paulain, suami dari Anya Fatma yang merupakan jurnalis Seputarpapua.com.
Rudy mengungkapkan ia bertemu dengan istri tercintanya ketika sang istri sudah menjadi jurnalis hingga saat ini sudah 7 tahun berprofesi sebagai jurnalis.
“Bangga sekali, memang karena dia (Anya) adalah seorang istri jadi dia harus benar-benar membagi waktu di rumah maupun pekerjaan,” ujarnya.
Ia berharap sang istri menjadi wartawan yang jujur juga menjadi ibu yang hebat.
“Tetap jadi wartawan yang jujur. Menjadi hebat untuk masyarakat dalam pemberitaan dan juga jadi istri dan ibu yang hebat bagi keluarga. Untuk semua wartawan, tetap solid,” pungkasnya.
Dukungan seorang istri juga menjadi semangat bagi seorang jurnalis menjalankan profesinya.
Seperti yang diungkapkan oleh Dewi Karlele yang merupakan istri dari Terry Leisubun Koresponden MetroTV yang memiliki pengalaman selama 13 tahun di Timika.
Dewi mengungkapkan rasa bangganya kepada suami yang berprofesi sebagai jurnalis.
“Saya sebagai istri selalu mendukung dia, namanya pekerjaan sebagai jurnalis kapan saja harus selalu siap dan dia sudah memilih profesi itu, saya pun harus siap menerima tantangan, meskipun dia sakit kadang harus siap melaksanakan tugas,” kata Dewi.
Menurutnya, saat ini suami yang paling dicintai itu sudah memberikan yang terbaik bagi keluarga kecil mereka.
“Saya bangga dengan suami saya, walaupun pekerjaan itu tidak menghasilkan banyak tapi saya bangga sebagai istri karena dia berjuang untuk kami keluarga, apapun yang orang bicara tentang pekerjaan dia, saya tetap bersyukur karena apa yang sudah dikasih sama Tuhan, saya bersyukur dan berterimakasih. Dia juga bisa membawa informasi luas untuk banyak orang,” ungkapnya.
Ia juga mengaku selalu mengingatkan suami agar menulis selalu melihat dan mengecek dengan baik sebelum mengirim ke tim redaksi.
“Memang harus on call tapi saya selalu ingatkan agar menulis harus benar-benar dicek baik, jangan sampai bisa menimbulkan masalah, harus benar benar sesuai dengan kebenaran. Ingat anak dan istrimu,” pungkasnya.
Sementara itu, Pujiastuti istri dari Mujiono seorang jurnalis senior yang sudah menekuni dunia pers selama 15 tahun.
“Pas kenalan (sebelum menikah) Alhamdulilah, senang dan bangga bisa ketemu dengan calon suami yang berprofesi seorang jurnalis,” katanya.
Ketika memutuskan untuk menjalin rumah tangga dengan suami yang berprofesi sebagai jurnalis ia mengaku harus siap, meskipun banyak tantangan.
“Tantangannya ketika di tinggal tugas di luar kota atau tugas di tempat-tempat yang rawan konflik, itulah tantangan terbesar bagi seorang istri jurnalis karna ketika kita di tinggal tugas, separuh nyawa itu ada pada suami,” ungkapnya.
Menurutnya, tugas dari seorang jurnalis sangat berat dan membutuhkan tenaga serta mental yang kuat.
“Dan profesi ini sangat penting untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat tentunya. Saya berharap para jurnalis semakin sejahtera,” pungkasnya.
Pengalaman menjadi istri seorang jurnalis juga diungkapkan oleh Yosefina Teturan, yang merupakan istri dari jurnalis Timika, Jimmy Rahadat.
Ia mengetahui sang suami sudah menjadi jurnalis selama 8 tahun. Menurutnya, banyak suka duka menjadi istri jurnalis.
Mulai dari sering ditinggal tugas, bahkan sering membatalkan janji dengan anak dan istri yang sudah direncanakan.
“Karena tiba-tiba di telpon untuk meliput. Kadang juga kesal karena tanggal merah pun suami tetap kerja,karena harus meliput acara atau kegiatan,Kadang juga cemas karena suami harus meliput berita kriminal,” ujarnya.
Namun, ia mengaku tetap menjalankan perannya sebagai istri jurnalis dengan bahagia dan bahkan ia merasa bangga karena profesi suami tercintanya sebab bisa menyuarakan dan membagikan informasi atau berita kepada semua orang.
“Selamat memperingati Hari Pers Nasional 2023. Teruslah berkarya dan menyajikan informasi yang berkualitas, dan semoga Insan Pers lebih di perhatikan dan di Lindungi hak-hak dan Keselamatannya saat meliput. Akhir kata. Jayalah Pers Indonesia,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis