Jelang PON, Masyarakat Dihmbau Lebih Patuh Aturan di Bandara

PATUHI ATURAN | Bupati Mimika Eltinus Omaleng saat melewati proses pemeriksaan petugas bandara. (Foto: Screenshot video/Seputarpapua)
PATUHI ATURAN | Bupati Mimika Eltinus Omaleng saat melewati proses pemeriksaan petugas bandara. (Foto: Screenshot video/Seputarpapua)

TIMIKA | Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga (PON) XX Papua, masyarakat diminta lebih patuh terhadap peraturan di bandara, khususnya bandara sisi selatan yang dikelola Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU).

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Jania Basir mengatakan, pada pelaksanaan PON XX nanti, bandara sisi selatan akan dijadikan untuk pelayanan kontingen atlet dari berbagai daerah di Indonesia.

Pihaknya selaku instansi teknis menghimbau kepada masyarakat untuk patuh dan taat pada aturan-aturan di bandara demi ketertiban dan kenyamanan.

“Di bandara itu ada aturan yang harus dipatuhi. Mulai masuk ruang tunggu sampai naik dan masuk ke dalam pesawat,” kata Jania di Timika, Minggu (5/9/2021).

Jania menerangkan, seperti hendak masuk ke ruang tunggu atau chek in, petugas akan meminta seluruh barang bawaan dan penumpang harus melalui X-ray.

Pengecekan di mesin X-ray, penumpang diharuskan untuk meletakkan barang bawaan ke mesin. Sementara, untuk penumpangnya diminta melepas jaket, topi, jam tangan, bahkan ikat pinggang.

“Pemeriksaan itu sebagai standar operasional di bandara dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya ada yang membawa senjata tajam, obat terlarang, bahkan barang-barang yang membahayakan bagi penerbangan,” terangnya.

Aturan-aturan yang ada di bandara, berlaku untuk semua orang dan penumpang tanpa memandang bulu atau jabatan.

Lanjutnya, seperti Bupati Mimika Eltinus Omaleng saat hendak pergi menggunakan modal transportasi udara, Bupati sebagai pimpinan daerah selalu memberikan contoh yang baik, khususnya ketaatan terhadap aturan di bandara.

Dikatakan, Bupati dengan senang hati mengikuti prosedur dan mematuhi aturan di bandara. Bahkan, Bupati tidak meminta difasilitasi atau diistimewakan. Ini menunjukkan, kalau aturan itu tidak hanya berlaku kepada masyarakat kecil tapi juga pada pejabat. Dengan kata lain aturan diberlakukan tanpa memandang bulu.

“Karenanya, kami himbau kepada seluruh masyarakat yang menjadi penumpang untuk lebih patuh dengan aturan yang ada. Ini semua demi kenyamanan dan keselamatan dalam penerbangan,” ujarnya.

penulis : Mujiono
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *