TIMIKA | Polres Teluk Bintuni menyerahkan jenazah para pekerja jalan yang menjadi korban pembantaian kelompok bersenjata di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat kepada pihak perusahaan CV. Doreri Makmur, Sabtu (1/10/2022).
Jenazah para korban sebelumnya disemayamkan di RD Bhayangkara Polda Papua Barat tadi malam, Jumat, 30 September 2022 setelah dilakukan evakuasi oleh aparat keamanan dari lokasi kejadian atau pengerjaan jalan di Kampung Mayerga, Distrik Muskona Barat menuju Kampung Inofina atau Moyeba, Distrik Muskona Utara.
Kabid Humas Polda Barat, Kombes Pol Adam Erwindi dalam keterangannya menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Junov Siregar dan melaporkan bahwa jenazah para korban diserahkan ke pihak perusahaan yang memperkerjakan korban pukul 10.00 WIT.
Selanjutnya, jenazah diberangkatan menuju Manokwari, ibukota Papua Barat dan akan disemayamkan sehari. Keesokan harinya jenazah akan diberangkatan lagi ke Makassar, Sulawesi Selatan dan Manado, Sulawesi Utara.
“Direncanakan akan di berangkatkan melalui Bandara Rendani menuju Makassar dan Manado,” kata Kombes Adam.
Sebelumnya, empat pekerja jalan Trans Papua Barat menjadi korban pembantaian oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Kamis, 29 September 2022. Jenazah korban berhasil dievakuasi aparat keamanan gabungan, pada Jumat malam.
Kabid Humas saat itu menerangkan, tim gabungan melaporkan bahwa total pekerja jalan Trans Papua Barat yang menjadi korban penyerangan sebanyak 14 orang. Bukan 12 orang sebagaimana laporan awal kejadian.
Ia menyebut, dari 14 pekerja tersebut, terdapat seorang perempuan yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
“Dari 14 orang pekerja, 9 orang selamat, 4 orang meninggal dunia dibantai secara sadis, dan 1 orang perempuan usia 28 tahun belum diketahui keberadaan-nya,” ungkapnya.
Adapun identitas 14 korban serangan KKB, yakni satu korban perempuan belum ditemukan atas nama Reva (28 tahun).
Korban selamat ada sembilan orang, yakni saudara Kusnadi (30), Remon Ulimpa (26), Irson (42), Agung (18), Muksin Rambe (49), Ruslan alias Culang (33) alami luka tembak, Sitinjak (25 tahun), Om Kumis (55), dan Halim (20)
Sementara korban meninggal dunia empat orang, yakni Abas (52 tahun) pimpinan proyek, Yafet (50 tahun) operator ekskavator, Darmin (46 tahun) sopir truk, dan Armin (43 tahun) sopir truk.
TPNPB-OPM sebelumnya juga mengakui telah membantai pekerja jalan Trans Papua Barat itu dan menuduh mereka sebagai intelijen TNI/Polri.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut empat orang pekerja tewas dalam serangan yang dilakukan oleh TPNPB Kodap IV Sorong Raya-Maybrat.
Sebby menerima laporan dari Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya-Maybrat, Arnoldus Yancen Kocu, yang mengirimkan gambar para korban tergeletak usai dibantai dengan sadis.
Arnoldus Yancen Kocu dalam sebuah rekaman suara kepada Sebby, berbicara bahwa kejadian itu dilakukan pasukannya pada Kamis sekitar Pukul 16.00 WIT sore.
“Terjadi pembunuhan dan penembakan pengerja jalan raya dari Distrik Muskona Barat, Meyerga menuju Distrik Muskona Utara, Inofina atau Moyeba, Kabupaten Teluk Bintuni,” demikian kata Arnoldus Yancen Kocu.
- Tag :
- KKB,
- Paniai,
- Sebby Sambom,
- TPNPB-OPM
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis