JAYAPURA | Kepala Peralatan Daerah Militer (Kapaldam) XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Reki Feriyanto mengungkapkan, program TNI AD Manunggal Air yang dicanangkan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman menuai respon positif dari masyarakat Papua.
“Jadi banyak permintaan penyediaan air bersih dari sejumlah daerah ke kami setelah program itu ada,” kata Kolonel Reki di Kabupaten Jayapura, Papua, Jum’at (25/8/2023).
Reki memaparkan, Kodam XVII Cenderawasih sudah melakukan pengerjaan air bersih di sejumlah titik sejak program Manunggal Air itu dicanangkan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak di kampung Sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura pada Desember 2022 lalu.
Bahkan, sambung Reki, ada tiga titik yang saat ini telah rampung pengerjaannya seperti di kampung Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dan kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, dan masyarakat sudah bisa menikmati air bersih tersebut.
“Kedua titik ini dilakukan kegiatan pipanisasi atau penyaluran air secara gravitasi,” beber Reki.
Untuk di kampung Klaisu, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, pihak Kodam memasang sumur bor. Begitu juga di titik lain yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
“Termasuk di Kenyam, Nduga sementara masih dalam proses pengiriman alat, karena disana kendalanya masalah transportasi,” kata Reki.
Masih dikatakan Reki, banyak permintaan program pelayanan air bersih ke Kodam XVII/Cenderawasih melalui Babinsa Kodim, dari masyarakat yang daerahnya kesulitan air bersih. Seperti dari Kabupaten Sarmi, Waropen, Asmat, Deiyai, Wamena (Jayawijaya).
“Semua sudah minta. Tetapi tentunya kita nggak bisa langsung sekaligus mengiyakan. Tentunya, harus melalui prosedur seperti di kampung itu minimal harus ada 200 KK (kepala keluarga), lalu ada cadangan air. Karena yang kita cari kan sumber air baik air tanah, sungai, maupun air pegunungan,” ujarnya.
“Lalu tingkat kesulitan pengerjaan, ketersediaan SDM, dan juga masalah akses ke daerah itu, karena di Papua ini kan masalahnya transportasi yang susah terutama ke daerah pegunungan, itu semua harus menggunakan pesawat terbang,” timpal Reki.
Soal ketersediaan SDM, kata Reki pihaknya akan memberikan pelatihan cara pengeboran air sumur kepada masyarakat asli Papua. Dengan begitu, masyarakat bisa terbantu mendapatkan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomiannya.
“Awalnya nanti kita akan dampingi sampai mereka bisa bekerja sendiri,” tuturnya.
Reki pun berharap program TNI AD Manunggal Air yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, bisa berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan agar bersama-sama peduli terhadap kebutuhan air bersih masyarakat.
Sementara itu salah satu warga kampung Klaisu mengaku senang dengan program TNI AD Manunggal Air ini, lantaran memberikan dampak positif yakni masyarakat di kampungnya yang selama ini kesulitan air bersih sudah bisa menikmatinya untuk kebutuhan minum dan MCK (mandi cuci kakus).
“Kan selama ini kami ambil air bersih ke kali besar, harus jalan kaki jauh. Sekarang air sudah ada disini, terima kasih bapak KASAD, bapak Pangkostrad dan bapak Pangdam sudah peduli dengan kami masyarakat di kampung ini,” katanya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis