Sparing Partner Tingkatkan Jam Terbang Atlet Bulutangkis Junior Asmat

Sekretaris PBSI Asmat, Hallason Frans Sinurat, S.STP, M.Si bersama atlet. (Foto: PBSI Asmat)
Sekretaris PBSI Asmat, Hallason Frans Sinurat, S.STP, M.Si bersama atlet. (Foto: PBSI Asmat)

TIMIKA | Saat ini kualitas atlet bulutangkis junior Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan terus digenjot untuk mengikuti kejuaraan di Sirkuit Purwokerta, Jawan Tengah, tanggal 27 Februari 2023.

Untuk meningkatkan kemampuan bertanding, pengurus PBSI Asmat mendatangkan Aldira Risky Putri dari PBD DJARUM untuk menjadi sparing partner bagi atlet junior Asmat.

Sekretaris PBSI Asmat, Hallason Frans Sinurat, S.STP, M.Si mengatakan, Aldira dihadirkan untuk memberikan coaching clinic sekaligus menambah ilmu, motivasi bagi anak-anak yang jarang dikirim keluar Asmat untuk berlatih maupun bertanding.

“Dengan kehadiran Aldira diharapkan akan menambah jam terbang anak-anak, menambah pengetahuan sekaligus menjadi sparing partner sehingga agar bermain lebih baik lagi,”kata Frans, Rabu (21/2/2023).

Aldira diketahui memiliki segudang prestasi, diantaranya merebut Medali Perak Asian School Games Ganda Puteri, Juara Wali Internasional Open 2018 ganda campuran taruna, semi final Sirnas Jateng Open 2017, ganda campuran taruna dan masih banyak segudang prestasi yang dimilikinya.

Sementara itu Aldira mengatakan, anak-anak Asmat yang bergelut di olahraga bulutangkis sebenarnya sudah memiliki kemampuan bermain yang baik, namun harus lebih ditingkatkan.

“Sudah lumayan bagus, hanya memang harus ditingkatkan dengan jam terbang,” ujar Aldira.

Aldira berpesan agar atlet-atletnmuda Asmat tekun berlatih apabila ingin mencapai kesuksesan.

Sementara Coach Kornelis Mujiono, mengatakan, dalam mempersiapkan anak didiknya mengikuti kejuaraan di Jawa Tengah, dirinya memberikan porsi latihan persiapan fisik sejak Januari kurang lebih dua minggu.

Advertisements

“Sisanya kita fokus didaya tahan dan visi juga strategi bermain mulai dari mempertajam pukulan dan mengasah finishing dan bagaimana cara mendapatkan point dan mengatasi tekanan di lapangan,” jelas pelatih bulutangkis asal Cilacap, Jawa Barat ini.

Pria kelahiran Cilacap 20 Oktober 1985 in memiliki segudang prestasi, diantaranya Juara I Sibu Open Malaysia 2009, Juara I UEA Open 2014-2016, Juara I Pra Pon Manado 2011 dan masih banyak prestasi lainnya yang dimilikinya.

Kepada anak didik yang sudah ditangani kurang lebih selama dua tahun, ia berpesan agar jangan cepat merasa puas, tetap latihan, kerja keras dan semangat karena semua butuh proses.

 

penulis : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan