Tuntutan Tak Terpenuhi, Massa Kembali Demo Telkom Merauke

Aksi Unjuk Rasa Jilid Ii Gangguan Internet di Merauke. (Foto: Hendrik/seputarpapua)
Aksi Unjuk Rasa Jilid Ii Gangguan Internet di Merauke. (Foto: Hendrik/seputarpapua)

MERAUKE | Unjuk rasa massa yang tergabung Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Internet kembali berlangsung di Kota Merauke, Papua Selatan, Senin (15/1/2024).

Unjuk rasa jilid II ini, kembali digelar, setelah tuntutan aksi pertama terkait pemulihan jaringan internet di Merauke selama 3X24 jam pada 11 Januari 2024 lalu, tidak dipenuhi PT. Telkom.

Sebagai mana unjuk rasa sebelumnya, aksi kali ini dilaksanakan di dua titik yakni Kantor Bupati dan di Kantor Telkom Merauke.

Massa aksi awalnya mendatangi Kantor Bupati dan berorasi di hadapan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang hadir langsung mendengarkan tuntutan mahasiswa dan masyarakat.

Di hadapan massa aksi, Bupati Romanus mengaku Pemerintah Kabupaten Merauke tidak pernah membatasi hadirnya provider jaringan internet lain di Merauke selain Telkomsel.

“Ceritanya ketika dibangun tower Telkomsel di sini, semua provider punya kesempatan masuk ke sini. Telkomsel boleh masuk, Indosat boleh masuk, Mentari boleh masuk, siapa saja boleh masuk. Bukan pemerintah yang membuat pembatasan ini,” kata dia.

“Tapi mereka sendiri yang punya survei pasar. Mereka sendiri yang harus bangun infrastrukturnya, tower dan lain-lain. Provider atau operator lain boleh saja masuk, pemerintah itu terbuka. Ini bisnis murni. Telkomsel kenapa bisa kesini, tadinya kita semua bergantung kepada satelit sebelum kita ada kabel ini,” sambung Romanus.

“Saat sebelum kabel optik masuk, tadinya kita bayar satelit yang mahal sekali. Provider lain tidak sanggup masuk kesini dengan hitung-hitungan pasar. Jadi bukan Pemda yang batasi, untuk kemajuan daerah ini kita semua berjuang,” tegas Romanus.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Bupati Romanus, massa aksi lagi-lagi tidak puas dan beranjak menuju Kantor Telkom Merauke.

Advertisements

Di Kantor Telkom Merauke, meskipun hujan terus mengguyur, massa tetap melakukan aksi dan menggelar orasi.

Aksi massa tersebut intinya menuntut jaringan internet segera normal atau pulih kembali. Massa sempat mengancam untuk menduduki Kantor Telkom sebelum tuntutan mereka terpenuhi.

“Hari ini, kenapa kami kembali datang? Kami datang karena PT Telkom tidak memenuhi tuntutan kami di aksi sebelumnya, yakni 3X24 jam internet harus normal. Kami sangat kecewa. Kami tidak akan pulang kalau permintaan kami tidak dipenuhi,” tutur Koordinator Aksi Riski Pattiasina.

Di lapangan, aksi demo sempat memanas dimana sempat terjadi gesekan antara aparat keamanan dengan massa yang berupaya menjemput paksa pimpinan Telkom untuk memberikan klarifikasi kepada peserta aksi unjuk rasa.
Kemarahan massa aksi mulai mereda ketika berkali-kali mendapat penjelasan General Manager Wilayah Telkom Papua Antonius Joko Sritomo melalui corong mimbar aksi itu dan juga negosiasi dan imbauan persuasif dari Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suarnaya.

Tuntutan massa aksi yang tadinya mendesak agar jaringan internet segera pulih seratus persen, pun mengerucut.

Mereka akhirnya meminta Telkom agar segera memberikan penguatan jaringan internet di titik-titik yang disediakan serta kompensasi dan ganti rugi penggunaan paket data dan paket WIFI (Indihome) yang hangus selama terjadinya gangguan internet.

Advertisements

Massa pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri pukul 18.30 WIT dengan kesepakatan yang harus dipenuhi pihak Telkom terkait tiga tuntutan yakni penguatan jaringan internet di titik-titik yang disediakan, kompensasi dan ganti rugi penggunaan paket data dan kompensasi paket WIFI (Indihome) yang hangus selama terjadinya gangguan internet.

penulis : Hendrik Resi
editor : Wan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan