YPMAK Bentuk Lima Pokja Wilayah Kota, Domisili Masyarakat Amungme

waktu baca 4 menit
Tim Pembentukan Pokja Program Kampung Dataran Tinggi foto bersama Tim Pokja Wilayah Kota Kompleks Jalan Baru. Foto: Humas YPMAK

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola Dana Kemitraan PT Freeeport Indonesia terus berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, khususnya pada bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi.

Salahsatu bentuk pemberdayaan yang dilakukan, yaitu dengan meluncurkan program kampung.

Tim Pengelola Program Kampung (TP2K), selama dua hari Senin dan Selasa, 23-24 Mei 2023, melakukan sosialisasi dan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Program Kampung Dataran Tinggi di lima wilayah domisili masyarakat Suku Amungme yang berdomisili di Kota Timika.

Wilayah tersebut, yaitu di Jalan Cenderawasih dan Kompleks Petrosea, Jayanti, Mimika Gunung, Komplek Irigasi, Jalan Petrosea dan Perumahan YPMAK, Jalan Baru, Jalan Cenderawasih SP 2 dan Jalan Petrosea. Serta Jalan Tengah, SP 5 dan SP 6.

Sosialisasi dipimpin Koordinator Program Kampung Dataran Tinggi, Johana Saidui, yang juga Sekretaris YPMAK.

Pada saat sosialisasi di Kampung Mimika Gunung di Distrik Kuala Kencana, Jayanti dan Kompleks Irigasi, Johana Saidui mengatakan, program kampung yang akan dilaksanakan di wilayah perkotaan karena banyak masyarakat Amungme dan Kamoro sudah menetap di wilayah kota.

“Awalnya program kampung hanya diperuntukan bagi masyarakat di kampung saja. Namun tidak semua masyarakat Amungme dan Kamoro tinggal di kampung dan sudah menetap di Timika, sehingga pembina memutuskan bahwa masyarakat di Timika juga berhak memperoleh layanan dari program kampung,” kata Johana melalui siaran pers yang diterima seputarpapua.com, Rabu (24/5/2023).

Tujuan utama dari program kampung, yaitu memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat di kampung dan meningkatkan ekonomi masyarakat di kampung.

“Selain itu juga bertujuan menumbuhkan budaya kerja pada masyarakat di kampung, dengan bekerja maka masyarakat mendapatkan penghasilan,”katanya seraya menambahkab bahwa program kampung akan berjalan sepanjang YPMAK masih ada.

Usai sosialisasi, dilakukan pemilihan Tim Pokja, dimana masyarakat mengusulkan dan memilih langsung yang menjadi Tim Pokja. Pada saat pemilihan, terdapat beberapa perselisihan dan perdebatan mengenai kandidat yang diusulkan.
Setelah melewati perdebatan yang panjang dan pada akhirnya masing-masing wilayah sasaran program kampung dapat memilih dan menetapkan tim kelompok kerja.

Tim kelompok kerja yang terpilih yaitu:

• Wilayah Jalan Cenderawasih dan Kompleks Petrosea, Ketua Ignasius Kum, Sekretaris : Benjamin Magal dan Bendahara : Jefi Jamang.

• Jayanti, Mimika Gunung, Ketua : Isak Jangkup, Sekretari : Deteanus Abugau dan Bendahara: Teteanus Dimpau.

• Komplek Irigasi, Jalan Petrosea dan Perumahan YPMAK. Ketua : Obaja Magal, Sekretaris: Maichel Wantik dan Bendahara: Benny Eanem.

• Jalan Baru, Jalan Cenderawasih SP 2 dan Jalan Petrosea, Ketua : Tianus Uamang, Sekretaris : Yakob Onawame dan Bendahara: Fransiska Pinimet.

Sementara untuk Jalan Tengah, SP 5 dan SP 6, tim kelompok kerja belum terpilih karena masyarakat belum menyetujui kandidat yang diusulkan oleh masyarakt dan akan dijadwalkan ulang oleh TP2K.

Selanjutnya dalam pelaksanaan program kampung, tim Pokja menerima masukan dari masyarakat kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Kemudian tim Pokja akan mengajuka ke YPMAK dan selanjutanya dilakukan pencairan anggaran untuk pelaksanaan program. Besarnya anggaran yang akan diterima di wilayah perkotaan yaitu Rp 300 juta per tahun.

Usai kegiatan, Obaja Magal mengucapkan terima kasih kepada YPMAK dan PT Freeport yang mendengar aspirasi mereka untuk memperoleh layanan dari program kampung.

“Selama ini masyarakat berharap juga dapat layanan program kampung seperti masyarakat kami yang di pegunungan. Kami sangat senang, meskipun dana yang diberikan kecil, namun kami berupaya melaksanakan program dengan baik dengan dana yang ada,”kata Obaja.

Obaja juga berharap agar di tahun mendatang YPMAK mapun Freeport Indonesia mempertimbangkan agar memberikan tambahan dana mengingat banyaknya masyarakat yang tinggal di wilayah irigasi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Isak Jangkup usai kegiatan di Kampung Mimika Gunung.

Sekadar diketahui, sejak diluncurkan tahun 2021, program kampung difokuskan untuk masyarakat Suku Amungme di dataran tinggi (pengunungan) dan Kamoro yang berada di dataran rendah atau pesisir Mimika.

Namun pada tahun 2023, program kampung juga menyasar masyarakat Amungme dan Kamoro yang berdomisili di Kota Timika dan sekitarnya. Sebanyak 13 lokasi pelaksanaan program kampung di wilayah Timika yang merupakan tempat tinggal masyarakat Amungme dan Kamoro.

Tiga belas wilayah itu yaitu :

• Jalan Cenderawasih dan Kompleks Petrosea
• Jayanti, Mimika Gunung.
• Kompleks Mile 32 Kantor LEMASA.
• Jalan Tengah, SP 5 dan SP 6.
• Komplek Irigasi, Jalan Petrosea dan Perumahan YPMAK.
• Jalan Baru, Jalan Cenderawasih SP 2 dan Jalan Petrosea.
• SP 2 jalur 1, jalur 5 dan kompleks Perumahan Pemda.
• Hiripau, Kaugapu, Muare, Pigapu, dan Cendrawasih Poumako.
Untuk wilayah lain akan dilakukan sosialisai dan pembentukan pokja sesuai yang dijadwalkan.

Penulis: /

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terbaru

Sudah ditampilkan semua
Exit mobile version