Kecanduan Main Game Termasuk Gangguan Kejiwaan, Menurut WHO

Kecanduan Main Game Termasuk Gangguan Kejiwaan, Menurut WHO

JAKARTA | Bermain game di komputer, gawai, atau konsol video game seperti PlayStation, Nintendo, dan sebagainya bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Data menemukan bahwa lebih dari 20 persen orang berusia 20-40 tahun memiliki kebiasaan main game, bahkan sampai mengalami kecanduan yang mengarah pada gangguan kejiwaan.

Bermain game merupakan hal yang lumrah dan wajar untuk dilakukan, namun pemain game harus berhati-hati. Jangan sampai dirinya mengalami kecanduan bermain game.

Sejak tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa kecanduan main game atau juga disebut gaming disorder menjadi salah satu penyakit gangguan kejiwaan yang membutuhkan pengobatan khusus.

Hati-hati, kecanduan main game ternyata bisa menyebabkan gangguan kejiwaan. Simak penjelasan medisnya berikut ini.

Jakarta Bermain game di komputer, gawai, atau konsol video game seperti PlayStation, Nintendo, dan sebagainya bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Data menemukan bahwa lebih dari 20 persen orang berusia 20-40 tahun memiliki kebiasaan main game, bahkan sampai mengalami kecanduan yang mengarah pada gangguan kejiwaan.

Bermain game merupakan hal yang lumrah dan wajar untuk dilakukan, namun pemain game harus berhati-hati. Jangan sampai dirinya mengalami kecanduan bermain game.

Sejak tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa kecanduan main game atau juga disebut gaming disorder menjadi salah satu penyakit gangguan kejiwaan yang membutuhkan pengobatan khusus.

Menurut WHO, penyakit kecanduan main game memiliki prinsip yang hampir serupa dengan kecanduan lainnya, seperti kecanduan narkoba atau kecanduan berjudi.

Tanda orang kecanduan main game

Namun, tak semua orang yang hobi bermain game mengalami gangguan kejiwaan gaming disorder. Menurut definisi yang ditetapkan WHO, seseorang mengalami kecanduan game apabila terdapat gejala berikut ini:

Tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk bermain game

1. Menjadikan aktivitas bermain game sebagai prioritas utama dalam kegiatan sehari-hari, lebih penting daripada studi atau pekerjaan dan aktivitas merawat diri seperti mandi dan makan.

2. Terus bermain game meskipun sudah ada dampak negatif yang dialami, misalnya menjadi tidak optimal dalam belajar atau bekerja.

3. Gejala-gejala di atas mengganggu pendidikan atau pekerjaan, serta mengganggu relasi seseorang dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya.

4. Gejala-gejala di atas berlangsung selama 12 bulan atau lebih.

Cara mengetahui seseorang kecanduan main game

Untuk memastikan ada tidaknya penyakit kecanduan game, seseorang perlu berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Namun ada sembilan pertanyaan yang dapat digunakan sebagai skrining untuk mengetahui kemungkinan seseorang mengalami gaming disorder, yaitu:

1. Apakah pikiran Anda dipenuhi dengan keinginan untuk bermain game sepanjang waktu?

2. Apakah Anda merasa tidak puas dan ingin bermain game lebih banyak lagi?

3. Apakah Anda merasa tidak nyaman ketika tidak bisa bermain game?

4. Apakah Anda merasa kesulitan dalam mengurangi waktu untuk bermain game?

5. Apakah Anda bermain game untuk melepaskan diri Anda dari pikiran yang tidak menyenangkan?

6. Apakah Anda bermain game secara sembunyi-sembunyi agar tak diketahui orang lain?

7. Apakah Anda tak punya keinginan atau minat lain yang ingin dilakukan selain bermain game?

8. Apakah Anda pernah mengalami konflik dengan keluarga, teman, atau pasangan Anda karena game?

Semakin banyak pertanyaan yang dijawab dengan ”ya”, maka semakin tinggi kemungkinan seseorang memang mengalami kecanduan game.

Agar bermain game bisa memberi dampak positif

Meski bermain game bisa menyebabkan seseorang jatuh ke dalam gangguan kejiwaan berupa gaming disorder, bermain game tidak selamanya memberi efek negatif. Beberapa studi menemukan bahwa bermain game bisa memberikan dampak positif, baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.

Dampak positif bermain game di antaranya adalah meningkatkan kemampuan kognitif dan kreativitas, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving).

Studi juga menemukan bahwa jenis game yang dimainkan bersama-sama dengan sekelompok orang dapat mengasah kemampuan dalam bersosialisasi dan melakukan negosiasi dengan orang lain.

Agar bermain game memberikan dampak positif dan tidak menyebabkan seseorang jatuh ke dalam kondisi kecanduan, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, yaitu:

1. Disiplin dalam membatasi waktu bermain game

Bermain game mudah menyebabkan seseorang lupa waktu untuk berhenti dan melakukan kegiatan yang lain. Agar bermain game tak menjadi kecanduan, seseorang harus bisa disiplin dengan dirinya sendiri dengan membatasi waktu dalam bermain.

Untuk kepentingan kesehatan, usahakan agar main game tak lebih dari 1-2 jam dalam sehari, sebab berisiko memicu obesitas, penyakit penyumbatan pembuluh darah, dan kelelahan mata.

2. Pilih waktu yang tepat

Sebisa mungkin hindari bermain game pada waktu optimal untuk belajar atau bekerja. Hal ini akan mengganggu konsentrasi dalam pendidikan atau pekerjaan. Main game lebih baik digunakan pada waktu santai setelah semua tanggung jawab pada hari tersebut dilakukan, misalnya selepas bekerja. Namun demikian, hindari juga bermain game sesaat sebelum tidur karena rentan menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur.

3. Hindari bermain game yang bisa memancing emosi

Bermain game sebaiknya memberikan dampak yang dapat mengasah kemampuan berpikir atau membuat pemainnya merasa lebih rileks. Hindari jenis game yang dapat memancing emosi atau membuat Anda terus memikirkannya.

Hal ini termasuk seseorang sebaiknya menghindari permainan yang melibatkan taruhan uang atau game yang mendapatkan kompensasi uang.

Jadi agar seseorang tak mengalami gangguan kejiwaan akibat kecanduan main game, lakukan disiplin yang baik dalam menetapkan waktu dan jenis permainan yang tepat. Jika Anda merasa sulit untuk melepaskan diri dari kebiasan bermain game yang berkepanjangan, ada kemungkinan Anda mengalami gaming disorder. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. (Batt/SP) 

Artikel ini telah tayang di klik dokter.com dengan judul "Kecanduan Main Game Termasuk Gangguan Kejiwaan, Menurut WHO"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *